Follow Us @soratemplates

Tuesday, May 1, 2018

Ikhtiar Hamil (#Part 6)

May 01, 2018 19 Comments
Di tahun 2018 ini, kita berdua janji untuk usaha lebih giat lagi, demi dede bayi yang pernah di awal-awal nikah beberapa kali masuk ke mimpi, dan sampai saat ini saya masih ingat :)
Jadi pada mula penyebabnya adalah kembali haid yang tidak teratur lagi. Sudah lebih dari 1 bulan, mungkin sudah 2 bulan, haid saya tak kunjung datang. Yaah.. biasa lah ya penyakit bulanan nya orang PCOS.


Padahal keram mah udah dari kapan, PMS pun juga udah. Tapi si mens ga keluar-keluar.
Akhirnya nurut ikutin kata mama dan saudara yang pernah ke dokter tsb, namanya Dr. Botefilia, SpOG (K)FER, di RSIA Tambak. Sepupu ada yang program hamil sama beliau 2 orang, dan Alhamdulillah berhasil. Beliau juga spesialis konsultan untuk fertilitas terlihat dari gelar nya "(K)FER". Jadi Bismillah ya Allah... ridhoilah usaha kami ini ^^

~ Konsultasi I (30 Januari 2018)
Seperti biasanya ke RS, ditanya keluhannya apa, maksud tujuan apa, lalu mengantri lah di poli obgyn, dan pasiennya dokter bote Masya Allah banyak nya. Padahal itu weekdays, gimana kalau weekend coba ya.
Lalu sampailah giliran saya masuk ke ruangan si bu dokter. Saya kasih intro dulu sudah pernah cek apa saja, suami juga pernah cek apa saja. Kemudian dia cek usg trans-vaginal untuk me-recheck ulang apakah masih karena si PCOS atau apa.
dr. Bote :  nih.. keliatan ya ciri khas nya PCOS, Masya Allah...
saya : iya dok.. (bingung comment apa lagi)
Setelah itu beliau ngajak diskusi lagi.
dr. Bote : ini buat Ibu saya kasih Provera untuk 5 hari ya, sembari minum obat lain, Ovacare lagi, dulu pernah minum kan ya (karena beliau cek buku kunjungan ke RS JIH) sama Diaformine. Untuk PCOS diusahakan olahraga seminggu minimal 3x ya, kalau susah buat lari, jalan cepat aja, atau kalau ga aerobic, yoga, sepedaan juga gak apa-apa. PCOS mah biasa kaya gini, kita usaha dulu ya minum obat.  Nanti begitu sudah mens di hari ke-3, ibu tes hormon LH & FSH saya mau lihat perbandingannya.
Lalu untuk si Bapak,  saya kasih vitamin Starfer aja ya 3 bulan dulu, baru nanti di tes sperma nya lagi karena belum lama kan cek spermanya waktu itu. Jadi diminumin vitamin dulu aja.

------


~ Tes Hormon (hari ke-3 menstruasi)
Buat yang belum tau tes hormon itu kaya apa, cuma diambil darah aja kok. tapi yaa gitu..bisa mahal banget, tergantung RS tempat kita cek. Ada yg pake bantuan Lab lain, kaya di RSIA Tambak, ternyata dia pakai bantuan Prodia (kalau tau duluan, mending ke prodia nya langsung aja deh wkwk kan lumayan irit biaya). Hasil tes hormon bisa diambil kurang lebih 3 hari kerja.Biar gak bolak balik, suami dan saya akan ambil hasil tsb sembari kontrol bulanan ke dr. Bote. 

-----

~ Konsultasi II (28 Februari 2018)
Sampailah waktu dimana kita harus konsultasi lagi sama dokter Bote dengan membawa hasil tes Lab yang kemarin. dan ini hasilnya...
Hormon LH : 11.67 mIU/mL
Hormon FSH : 4.84 mIU/mL
Kalau kata dr. Bote, harusnya LH itu kisaran 2-4, untuk FSH nya kalau saya gak salah inget, masih dalam batas wajar. Nah untuk kita-kita penderita PCOS ini emang terlihat sekali dari lonjakan si LH. Hormon LH ini yang menyebabkan folikel telur tidak pecah, berakibat gak mens-mens, serta tak terbuahi.
Kemudian dr. Bote memberikan resep Diaformine untuk 3 bulan ke depan, dan datang saat bulan April nanti.



Somehow, saya merasa dr. Bote ini tidak memaksakan untuk kontrol bulanan rutin seperti pikiran saya sebelumnya. Dia lebih meminta pasien untuk tetap rutin minum obat Diaformine, kalau memang kondisi mendesak baru silahkan datang kembali (misal : telat mens nya sudah lama, dll). Suami pun gak langsung ujug-ujug diminta tes sperma, tapi diminta minum vitamin/suplemen dulu untuk mengetahui apakah ada efek dari vitamin tsb berdasarkan hasil tes sperma Jul 2017 lalu itu. Dia seperti mengerti kalau berobat untuk punya keturunan itu biayanya gak sedikit. Alhamdulillah dipertemukan dengan dokter seperti beliau.

Pokoknya Bismillah lah ya.. InsyaAllah semua dimudahkan Allah ^^



 

Thursday, March 1, 2018

Introspeksi Diri

March 01, 2018 2 Comments
Manusia dan segala kekurangannya, tak akan pernah habis untuk disebutkan.
Tak akan habis pula keinginan, hasrat dan ambisius nya.
Kadang saya terlena dengan indahnya rencana Tuhan yang diberikan pada saya, menjadikan saya riya' dan tanpa sengaja membuat iri orang lain yang mungkin sedang dalam keadaan tidak bersuka ria, patah hati atau lainnya.
Instropeksi saya yang selama ini masih sangat saya ingat adalah riya' akan hal ini :

  1. masuk UI (ini pun saya baru ngeh ketika lihat status saya berapa years ago di facebook)
  2. foto cute atau mesra dengan sang mantan (kala itu)
  3. patah hati (yap, saya merasa kala itu begitu riya' untuk menyebar nya di sosmed, mungkin pengaruh sifat saya yang begitu extrovert, atau hanya sebatas ingin memberitahu dunia bahwa mantan saya telah jahat, wallahu'alam)
  4. bertemu suami (saat mulai menjalin hubungan lebih serius)
  5. menikah dan kehidupan after married.

Pada saat itu saya tak pernah berpikir menjadi orang lain yang melihat postingan saya. Sekalipun berpikir pasti pikiran saya seperti ini : "pasti mereka juga bahagia, lihat aku bahagia"
Padahal nyatanya sih belum tentu. Mungkin saja saat orang lain melihat itu ada  yang sedang berjauhan dengan istri/suami (LDM), sedang menunggu jodoh atau menanti dilamar kekasih hatinya, atau sedang dalam masa transisi baru habis bercerai.
Kemudian sampailah waktu dimana saya sekarang ini. Ketika melihat beberapa socmed teman-teman kerja , SMA atau kuliah ketika mereka menge-share sesuatu yang saya belum miliki (red : anak).
Tak munafik, iya ada iri di hati ini. Seakan-akan saya ingin berkata kasar,
"Yaelah gausah dipamerin juga sih anaknya.."
"Iyaa.. gw tau anak lu lucu banget, tapi gak harus update tiap hari juga kan!"
"Sebegitu pamernya kah sampai pakai kata-kata yang penuh cinta kasih padahal sebelumnya mah boro-boro"
Tapi kemudian mencoba ber-positive thinking melihat itu semua,
"Oh lucu yaa.. wajarlah mamah muda, baru ngerasain punya anak, masih euforia, mungkin saat nya tiba juga akan seperti itu"
Pada akhirnya saya sadar, wujud riya pada diri tiap orang itu berbeda-beda, mungkin ada yang sadar alias sengaja, ada juga yang tanpa sadar. Kebanyakan dari kita adalah karena tidak sadar akan hal itu.
Seperti pepatah, semut di lautan tampak, tapi gajah di pelupuk mata tak tampak.


Di tahun 2017 kemarin itu benar-benar masa transisi sekali, ketika umur 25 menjadi 26 tahun, menjelang akhir tahun 2017 saya mulai berharap tidak melakukan hal riya' lainnya dan berkelanjutan di tahun 2018 sekarang ini.

Pada semua yang pernah tersindir atau tersakit atau merasa saya terlalu riya', mohon dibukaan pintu maaf sebesar-besarnya. Kita mulai lembaran yang baru yuk sembari memulai tahun yang baru ^^



Tuesday, November 28, 2017

Diet Bersama

November 28, 2017 0 Comments
Sejak 23 Oktober kemarin, saya dan suami mulai untuk diet. No karbo dan sugar, high proteim dan lemak, atau biasa sering disebut dengan diet keto, tapi saya lebih ke arah DEBM (Diet Enak Bahagia Menyenangkan), coba cek aja di grup FB yah kalau mau detailnya.

Kenapa sampai akhirnya kita putuskan untuk diet?
Kita gak tutup mata kok kalo kita ini emang udahh overweight banget setelah menikah, huhuhu. Yang ternyata berakibat ke insulin resistance saya dan ke PCOS saya itu.

Sekarang ini haid nya mulai berantakan lagi, dikarenakan olahraga saya sudah tidak rutin seperti bulan-bulan sebelumnya. Iyap, kami sekarang pulang malem terus dan ketika ada waktu, sore harinya hujan sampai malam hari.

Terus makan apa dong kalo gitu?
Saya dan suami makan lauk pauk doang. Sebenarnya pantangan nya banyak banget, cuma kami pun susah untuk mengatur menu nya, terutama ketika beli makan di luar (tidak masak). Makan ikan, ayam, daging, santan, telur, seafood, sayur hijau, wortel, buncis, boleh sebanyak-banyaknya yang penting gak pakai nasi. Yang paling susah adalah no tepung itu lho, haha.
After 1 bulanan ini baru turun 3 kg ajah, hiks. Metabolisme saya mungkin lambat sekali, mesti diseringin olahraga sepertinya.Sedangkan suami, katanya sih 5 kg. Lalu kita tak turun-turun lagi beratnya sampai sekarang. Padahal sih baju banyak yg mulai longgar, kembali ke badan kita sebelum menikah.



 

 Diet Ketogenik



 Diet DEBM

 
Mungkin penurunan berat yang tidak signifikan ini bisa disebabkan oleh :
1. makan nasi kita emang gak terlalu banyak. yang lain bisa turun banyak, mungkin karena mereka emang sebelumnya makannya jor-joran
2. metabolisme tiap tubuh beda-beda, dan saya termasuk yg lambaaat banget, dulu pakai herbalife (tanpa olahraga rutin, hanya jogging kadang-kadang dan sit-up, push-up saja) juga butuh 8 bulan-an
3. kita sering cheating, terutama tepung2an. susah banget buat gak sama sekali. Awal-awal nya sih bisa, lama-lama kok ya rasanya hidup sedih amat, nasi gak makan, gula juga engga, tepung masa juga engga, kerupuk sama ayam kentucky macem sabana, itu godaan terberat saya, hihihi :)) *jangan ditiru ya*
4. kami cemilannya jadi wrp bar dan L-men bar untuk suami. Sama minum susu wrp atau L-men yang masih terasa manisnya. Memamng masih ada kandungan gulanya, mesti sedikit.

Untuk diet DEBM sendiri kalau kamu mau cepet kurus, ya banyak makan lemak sama protein. Karena saya tahu saya tipe bosanan, makan telur 2 hari aja udah bosen banget, padahal makan telur ini yg bikin dulu saya susut 3 kg di awal diet,, jadilah saya mesti putar otak, dengan makan cemilan yang gulanya dikit, kaya wrp atau l-men bar itu. *bukan promosi ya*


 Sejujurnya sih saya gak terlau mau instan banget juga, saya coba menikmati proses nya. Sembari mengingat-ingat masa-masa diet jaman mau nikah dulu (tahun 2014-2015) sebelum bertemu suami. Karena semenjak ketemu suami itu, kehidupan makan-memakan saya kacau :(

Dengan tidak makan nasi, gula nya sedikit seperti sekarang ini, selain agar niatnya langsing, semoga bonusnya adalah bisa punya anak, Amin Ya Rabbal Alamin ^^
Kami yakin Allah sudah menyusun rencana indah untuk kami, disuruh untuk selalu bersabar & berusaha.  Meskipun sekarang keuangan kita pas-pasan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter spog atau andrologi, setidaknya dengan kami diet, kami sudah usaha untuk menormalkan hormon kami.
Soal hasil, pasrahkan saja sama Allah :)

Monday, September 18, 2017

Tentang Karma

September 18, 2017 0 Comments
Kadang saya berpikir apa yang tengah saya alami sekarang ( menunggu buah hati) adalah karma dari perkataan mama atau abang saya, mereka suka bicara di belakang bila ada saudara atau siapa gitu yang belum punya anak. Terutama saat kakak si mantan belum juga dapat anak hingga tahun ke-4 kemarin. Tapi ternyata dalam Islam itu tidak ada istilah karma adanya istilah Kifarah.*
Sesuai firman Allah sendiri dalam Al Quran

Q.S 35:18. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [1252]. 
Q.S 6:164 dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain  
Q.S 53: 38. (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, 

Sesungguhnya istilah hukum karma/karmaphala tidaklah dikenal dalam syari’at Islam karena istilah yang demikian ini adalah istilah di dalam ideologi pokok/keyakinan/aqidah agama dharma. Oleh karena itu tidak selayaknya kita bertaqlid mengaminkan kesimpulan beliau bahwa hukum karma diakui keabsahannya oleh Islam kecuali setelah kita mengetahui secara ilmiyah hakekat hukum karma itu sendiri. Cukuplah bagi kita, firman Allah di surat Az-Zalzalah:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Siapa yang beramal kebaikan seberat telur semut, Dia mengetahuinya, dan siapa yang mwngamalkan keburukan seberat telur semut, Dia mengetahuinya.” (QS. Az-Zalzalah: 7- 8)


Read more https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html

 “Siapa yang beramal kebaikan seberat telur semut, Dia mengetahuinya, dan siapa yang mengamalkan keburukan seberat telur semut, Dia mengetahuinya.” (QS. Az-Zalzalah: 7- 8)


Siapa yang beramal kebaikan seberat telur semut, Dia mengetahuinya, dan siapa yang mwngamalkan keburukan seberat telur semut, Dia mengetahuinya.” (QS. Az-Zalzalah: 7- 8)

Read more https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html
Dengan begitu, hendaklah kita tidak menggunakan istilah karma lagi, untuk menghindari yang tidak-tidak (perihal masalah keimanan, dll), lebih baik menggunakan kata, "Kifarah" .
Siapa yang beramal kebaikan seberat telur semut, Dia mengetahuinya, dan siapa yang mwngamalkan keburukan seberat telur semut, Dia mengetahuinya.” (QS. Az-Zalzalah: 7- 8)

Read more https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Siapa yang beramal kebaikan seberat telur semut, Dia mengetahuinya, dan siapa yang mwngamalkan keburukan seberat telur semut, Dia mengetahuinya.” (QS. Az-Zalzalah: 7- 8)


Read more https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html
Alhamdulillah, kaum muslimin, dengan kemurahan Allah, mereka dibimbing dengan ajaran agama yang benar, sehingga tidak butuh keyakinan menyimpang semacam ini. Cukuplah bagi kita, firman Allah di surat Az-Zalzalah:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Siapa yang beramal kebaikan seberat telur semut, Dia mengetahuinya, dan siapa yang mwngamalkan keburukan seberat telur semut, Dia mengetahuinya.” (QS. Az-Zalzalah: 7- 8)


Read more https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Read more https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html
Kadang merasa begitu saya atau sekitar saya melakukan hal buruk, maka tak lama terjadi sesuatu. Mungkin memang sudah jalan dari Tuhan seperti itu, atau memang Tuhan sengaja memberikan saya banyak contoh bila Tuhan itu tidak pernah tidur.

Sekarang ini cuma bisa berdoa, kalau waktu penantian ini adalah cara Dia untuk mengikis dosa-dosa kami sebelumnya, kami sungguh berterima kasih :')
Perihal hukum sebab-akibat tadi, saya serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. 



*source :
http://www.muslim-menjawab.com/2012/08/adakah-hukum-karma-menurut-islam.html
https://konsultasisyariah.com/13717-adakah-hukum-karma.html

Thursday, August 10, 2017

Ikhtiar Hamil (#Part 5)

August 10, 2017 0 Comments
Setelah minum FertilAid kemarin selama bulan puasa (11 Juni-11Juli 2017), ada jeda waktu sedikit buat kita *berhubung harganya mahal juga, jadi mesti pikir secara matang*.

Pilihannya adalah :
- Jika saya dan suami cocok, maka kita akan lanjutkan
- Jika mens saya malah berantakan, saya stop dan suami ikut stop sebentar sambil berencana untuk cek kembali ke dokter yang lebih bener perihal masalah sperma suami saya.
Lalu ternyata seperti postingan saya sebelumnya, haid saya telat 3 minggu dan testpack negatif terus menerus selama 3 kali.
Sebenarnya udah bosen banget telat mens begini tapi TP negatif, jadilah saya ke dokter Ita untuk di usg lg. Kenapa saya pilih dr. Ita? saya butuh dokter yang bisa menenangkan hati saya. Ketika di usg pertama kali tidak tampak, disuruh menunggu 2 minggu lagi, dan kemudian mens datang setelah menunggu 1mingguan dari dr. Ita. Setelah mens selesai (hari terakhir), kami ke dr. Ita lagi untuk membuat siklus mens nya teratur lagi dengan cara dikasih pil kb (again) hahaha nasib T.T
dr. Ita bilang, gak semua orang cocok dengan obat yang cocok dengan orang lain. Jadi kesimpulan saya, untuk badan saya, si FertilAid ini tidak ber-efek bagus, entah kebetulan gak bagus atau emang saya-nya kurang olahraga, makanya mens nya telat lagi setelah minum FertilAid.

Kemudian akhirnya kami ke dr. Andrologi (Indra Gusti) di RSIA Sayyidah Duren Sawit (di foto bawah pakai kemeja hitam, hihi keliatan kan sudah berpengalaman berapa tahun?).
Ternyata ada ya RS disitu dan ternyata RS itu lab nya pusat untuk pengobatan berbau andrologi.
Alhamdulillah...
Ternyata omongan dr urologi waktu itu perihal varikokel, tidak sepenuhnya benar.

Kamis malam (3 Agustus 2017) :

Pertama kalinya kami konsul ke dr. Indra, lalu beliau melihat hasil cek sperma waktu bulan Februari. Lalu beliau melakukan perabaan ke daerah skrotum suami, katanya memang ada varikokel, seperabaan sih grade I masih, bisa diabaikan. Operasi adalah jalan terakhir jikalau tidak ada permasalahan di hormon. Suami disuruh untuk cek darah, cek sperma lagi, dan cek hormon. Bila ada keanehan di hormon, maka perbaiki di bagian hormon terdahulu.
Karena saat jam segitu kita belum melebihi 48 jam dari terakhir berhubungan badan, jadi suami tidak bisa langsung cek sperma, hanya bisa cek ambil darah saja.

Jumat malam (4 Agustus 2017):
Kita ke RS lagi untuk melakukan cek sperma. Awalnya kami berpikir untuk cek nya after magrib aja, karena pengalaman di RS JIH kemarin (tidak diberikan ruangan khusus,hanya disuruh ambil sperma di kamar mandi coba =.=). Ternyata di RS Sayyidah disiapkan ruangan khusus yang ada kamar mandinya, dan disediakan shampoo + handuk untuk mandi wajib. Kami pun terkagum-kagum hahaha :p
Pilihan untuk mengeluarkan sperma pun boleh pilih, secara berhubungan atau masturbasi. Berhubung cuma 1 anduk dan shampoo nya jadinya si suami ber-masturbasi aja wkwk. Tapi tetep dibantu saya sedikit.
Hasil sperma dan lab hormon kemarin bisa diambil hari Sabtu besok harinya, terhitung cepat sih dibandingkan RS JIH kemarin. Mungkin karena mereka analisa sendiri kali ya Lab nya, kalau JIH kemarin mereka kirim sampel ke Pramita Lab.

Minggu Pagi (6 Agustus 2017) :
Masya Allah..banyak banget yang ke dr. Indra ini. Ternyata kami tidak sendirian ya Allah..yg masih berjuang untuk mendapatkan momongan. Kalau weekdays, dr. Indra ini lebih sepi dibandingkan weekend, beda kalau Spog, mau weekdays apa weekend juga penuh >.< . Kalau di poli andrologi ini senang nya lagi, tidak ada yang bawa anak atau lihat ibu-ibu hamil. Jadi rasanya senasib, se-penderitaan. Kalau ke spog terkadang suka jiper lihat mamak-mamak yang lagi hamil, kadang ngelus perut dan berkata dalam hati, "kapan ya Allah bisa hamil kaya ibu itu?".
Setelah nama suami dipanggil, dibahas lah hasil pengecekan sperma dan tes hormon yang telah dilakukan. Hasilnya :
1. Allahu Akbar, jumlah, kualitas, sperma suami mebaik, mungkin karena minum FertilAid. Alhamdulillah..
2. Hormon prolaktin suami tinggi, FSH rendah, dan immunologi nya tinggi.
dr. Indra lalu memberikan resep untuk minum obat hormon sebulan, dan juga disuruh untuk tes sperma sama tes hormon lagi begitu obatnya selesai. 
Karena imun suami tinggi, dia juga disuruh tes gelombang, semacem uji alergi pakai gelombang, dengan durasi sekitar 1 jam kurang lebih.

Berikut ini rincian biaya secara kasarnya 
- Kontrol Dokter /pertemuan : Rp 300,000
- Tes darah, hormon, sperma : Rp 2,800,000-an (lupa tepatnya berapa)
- Obat hormon : Rp 2,000,000-an (lupa juga tepatnya berapa)

Rrr.. karena duit sudah sangat amat menipis, akhirnya kami pikir-pikir dulu untuk tes gelombang itu. 
Mau makan pakai apa sampai akhir bulan? wkwk 

Inilah namanya perjuangan. Kami yakin semua akan indah pada waktunya..
Terkadang berpikir, kami belum maksimal, semua terhalang biaya.
Tapi kami juga yakin Allah tahu kok kemampuan duit kita seberapa. Yang terpenting jangan berhenti untuk berusaha. Karena usaha yang keras tidak akan pernah membohongi hasil :)






Thursday, August 3, 2017

Tentang Rasa Syukur

August 03, 2017 0 Comments
Sudahkah kamu bersyukur hari ini? Alhamdulillah..segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam..

Ternyata setelah haid telat 3 minggu, akhirnya mens nya datang juga. Saya sih malah senang kalau mens, bukan berarti tidak berharap atau terlalu pesimis, sebab saya sudah testpack 3x tapi masih negatif, terus mesti gimana selain mesti realistis? hahaha
Untuk meminimalisir stress, akhirnya kami nonton "Despicable Me 3" aja jadinya, and it works lho saya ketawa mulu selama nonton film itu.
Hal selanjutnya yang belum lama saya lakukan adalah bergabung di grup PCO's Fighters di FB.
Well disitu kamu merasa punya banyak teman yang se-penderitaan. Banyak yang bisa saya dapatkan dari grup itu, seperti :
- kita jadi tahu usaha yang lain tuh sangat-sangat sudah maksimal, dibandingkan usaha kami. kami mah apa atuh, cere sekali. mereka banyak yang udah macem-macem, minum macem-macem. jadi mikir, mereka aja udah usaha sebegitunya, masa lu diem-diem doang sih cha?
- kondisi kita ini gak ada apa-apa nya dibanding yang lain. kalau kata suami,
jangan pernah merasa kitalah orang paling sial di bumi, karena sebenarnya ada yang lebih kurang beruntung lagi dari kita.
itu bener banget. semakin kesini, semakin banyak blog TTC (Trying To Conceive) yang saya baca, dan mereka kondisinya sungguh memperihatinkan. ada yang terpaksa diangkat tuba falopi nya dua-duanya karena usus menempel di tuba falopi, ada yang diangkat salah satu aja tuba falopi nya karena hamil di luar kandungan, dan masih banyak lagi.

Untuk sampai saat ini, sungguh kami sangat berterima kasih dengan kondisi yang ada. Hingga doa pun saya ubah karena merasa bersyukur dengan segala kehendak Tuhan.


Bila ini caraMu untuk menghapus dan meringankan dosa-dosa kami terdahulu Ya Rabb, kami rela, kami ikhlas, dan sangat berterima kasih..
Terima kasih ya Allah.. untuk segala nikmat sampai hari ini.
Sudah diberikan suami yang soleh, penyayang, dan bertanggung jawab
Sudah diberikan keluarga dan mertua yang pengertian
Sudah diberikan nenek mama & abah yang perhatian pada kami
Sudah diberikan rejeki rumah, mobil, dan motor
Sudah diberikan pekerjaan yang cukup dan santai
Sudah diberikan kenikmatan menjadi muslim/muslimah dari lahir

At the end of time, God's plan which is already written in Lahuful mahfudz, is always the best for us. He will answer our pray, it's only a matter of the right time. :')

Tuesday, July 25, 2017

sedang ber-melankolis

July 25, 2017 0 Comments
Kadang saya berpikir, apakah saya saja yang sebegitu sensitive nya dengan kehidupan ini?
Dari saya kecil, remaja, sampai dewasa ini..selalu ada fase dimana hidup itu terasa berat.
Mungkin iya saya kurang bersyukur, mungkin iya saya terlalu manja, atau begitu melankolis.
Di fase sekarang ini, apa-apa terasa salah. Saya begini, saya salah. Saya begitu, juga salah.
Lantas saya mesti apa?
Biar mereka tahu yang saya rasakan, bahkan orang terdekat saya saja tidak bisa merasakan yang saya rasakan.
Kegundahan hati yang tidak menghasilkan titik temu. Keinginan hati untuk mengistirahatkan badan, bersantai sejenak, dan totalitas menjadi IRT sekaligus program hamil,sudah buat saya pusing.
Tuhan selalu menginginkan saya bekerja keras untuk mendapatkan apa yang saya mau, dari kecil hingga sekarang. Namun tampaknya di usia sekarang ini, untuk memliki momongan tidak semudah saya bekerja keras untuk masuk SMA negeri unggulan, atau masuk Univ negeri ternama.
Cita-cita saya saat ini hanya sederhana, ingin merasakan menjadi seorang IBU untuk anak-anak saya kelak. Mungkinkah saya bisa hamil?