Follow Us @soratemplates

Thursday, August 10, 2017

Ikhtiar Hamil (#Part 5)

August 10, 2017 0 Comments
Setelah minum FertilAid kemarin selama bulan puasa (11 Juni-11Juli 2017), ada jeda waktu sedikit buat kita *berhubung harganya mahal juga, jadi mesti pikir secara matang*.

Pilihannya adalah :
- Jika saya dan suami cocok, maka kita akan lanjutkan
- Jika mens saya malah berantakan, saya stop dan suami ikut stop sebentar sambil berencana untuk cek kembali ke dokter yang lebih bener perihal masalah sperma suami saya.
Lalu ternyata seperti postingan saya sebelumnya, haid saya telat 3 minggu dan testpack negatif terus menerus selama 3 kali.
Sebenarnya udah bosen banget telat mens begini tapi TP negatif, jadilah saya ke dokter Ita untuk di usg lg. Kenapa saya pilih dr. Ita? saya butuh dokter yang bisa menenangkan hati saya. Ketika di usg pertama kali tidak tampak, disuruh menunggu 2 minggu lagi, dan kemudian mens datang setelah menunggu 1mingguan dari dr. Ita. Setelah mens selesai (hari terakhir), kami ke dr. Ita lagi untuk membuat siklus mens nya teratur lagi dengan cara dikasih pil kb (again) hahaha nasib T.T
dr. Ita bilang, gak semua orang cocok dengan obat yang cocok dengan orang lain. Jadi kesimpulan saya, untuk badan saya, si FertilAid ini tidak ber-efek bagus, entah kebetulan gak bagus atau emang saya-nya kurang olahraga, makanya mens nya telat lagi setelah minum FertilAid.

Kemudian akhirnya kami ke dr. Andrologi (Indra Gusti) di RSIA Sayyidah Duren Sawit (di foto bawah pakai kemeja hitam, hihi keliatan kan sudah berpengalaman berapa tahun?).
Ternyata ada ya RS disitu dan ternyata RS itu lab nya pusat untuk pengobatan berbau andrologi.
Alhamdulillah...
Ternyata omongan dr urologi waktu itu perihal varikokel, tidak sepenuhnya benar.

Kamis malam (3 Agustus 2017) :

Pertama kalinya kami konsul ke dr. Indra, lalu beliau melihat hasil cek sperma waktu bulan Februari. Lalu beliau melakukan perabaan ke daerah skrotum suami, katanya memang ada varikokel, seperabaan sih grade I masih, bisa diabaikan. Operasi adalah jalan terakhir jikalau tidak ada permasalahan di hormon. Suami disuruh untuk cek darah, cek sperma lagi, dan cek hormon. Bila ada keanehan di hormon, maka perbaiki di bagian hormon terdahulu.
Karena saat jam segitu kita belum melebihi 48 jam dari terakhir berhubungan badan, jadi suami tidak bisa langsung cek sperma, hanya bisa cek ambil darah saja.

Jumat malam (4 Agustus 2017):
Kita ke RS lagi untuk melakukan cek sperma. Awalnya kami berpikir untuk cek nya after magrib aja, karena pengalaman di RS JIH kemarin (tidak diberikan ruangan khusus,hanya disuruh ambil sperma di kamar mandi coba =.=). Ternyata di RS Sayyidah disiapkan ruangan khusus yang ada kamar mandinya, dan disediakan shampoo + handuk untuk mandi wajib. Kami pun terkagum-kagum hahaha :p
Pilihan untuk mengeluarkan sperma pun boleh pilih, secara berhubungan atau masturbasi. Berhubung cuma 1 anduk dan shampoo nya jadinya si suami ber-masturbasi aja wkwk. Tapi tetep dibantu saya sedikit.
Hasil sperma dan lab hormon kemarin bisa diambil hari Sabtu besok harinya, terhitung cepat sih dibandingkan RS JIH kemarin. Mungkin karena mereka analisa sendiri kali ya Lab nya, kalau JIH kemarin mereka kirim sampel ke Pramita Lab.

Minggu Pagi (6 Agustus 2017) :
Masya Allah..banyak banget yang ke dr. Indra ini. Ternyata kami tidak sendirian ya Allah..yg masih berjuang untuk mendapatkan momongan. Kalau weekdays, dr. Indra ini lebih sepi dibandingkan weekend, beda kalau Spog, mau weekdays apa weekend juga penuh >.< . Kalau di poli andrologi ini senang nya lagi, tidak ada yang bawa anak atau lihat ibu-ibu hamil. Jadi rasanya senasib, se-penderitaan. Kalau ke spog terkadang suka jiper lihat mamak-mamak yang lagi hamil, kadang ngelus perut dan berkata dalam hati, "kapan ya Allah bisa hamil kaya ibu itu?".
Setelah nama suami dipanggil, dibahas lah hasil pengecekan sperma dan tes hormon yang telah dilakukan. Hasilnya :
1. Allahu Akbar, jumlah, kualitas, sperma suami mebaik, mungkin karena minum FertilAid. Alhamdulillah..
2. Hormon prolaktin suami tinggi, FSH rendah, dan immunologi nya tinggi.
dr. Indra lalu memberikan resep untuk minum obat hormon sebulan, dan juga disuruh untuk tes sperma sama tes hormon lagi begitu obatnya selesai. 
Karena imun suami tinggi, dia juga disuruh tes gelombang, semacem uji alergi pakai gelombang, dengan durasi sekitar 1 jam kurang lebih.

Berikut ini rincian biaya secara kasarnya 
- Kontrol Dokter /pertemuan : Rp 300,000
- Tes darah, hormon, sperma : Rp 2,800,000-an (lupa tepatnya berapa)
- Obat hormon : Rp 2,000,000-an (lupa juga tepatnya berapa)

Rrr.. karena duit sudah sangat amat menipis, akhirnya kami pikir-pikir dulu untuk tes gelombang itu. 
Mau makan pakai apa sampai akhir bulan? wkwk 

Inilah namanya perjuangan. Kami yakin semua akan indah pada waktunya..
Terkadang berpikir, kami belum maksimal, semua terhalang biaya.
Tapi kami juga yakin Allah tahu kok kemampuan duit kita seberapa. Yang terpenting jangan berhenti untuk berusaha. Karena usaha yang keras tidak akan pernah membohongi hasil :)






Thursday, August 3, 2017

Tentang Rasa Syukur

August 03, 2017 0 Comments
Sudahkah kamu bersyukur hari ini? Alhamdulillah..segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam..

Ternyata setelah haid telat 3 minggu, akhirnya mens nya datang juga. Saya sih malah senang kalau mens, bukan berarti tidak berharap atau terlalu pesimis, sebab saya sudah testpack 3x tapi masih negatif, terus mesti gimana selain mesti realistis? hahaha
Untuk meminimalisir stress, akhirnya kami nonton "Despicable Me 3" aja jadinya, and it works lho saya ketawa mulu selama nonton film itu.
Hal selanjutnya yang belum lama saya lakukan adalah bergabung di grup PCO's Fighters di FB.
Well disitu kamu merasa punya banyak teman yang se-penderitaan. Banyak yang bisa saya dapatkan dari grup itu, seperti :
- kita jadi tahu usaha yang lain tuh sangat-sangat sudah maksimal, dibandingkan usaha kami. kami mah apa atuh, cere sekali. mereka banyak yang udah macem-macem, minum macem-macem. jadi mikir, mereka aja udah usaha sebegitunya, masa lu diem-diem doang sih cha?
- kondisi kita ini gak ada apa-apa nya dibanding yang lain. kalau kata suami,
jangan pernah merasa kitalah orang paling sial di bumi, karena sebenarnya ada yang lebih kurang beruntung lagi dari kita.
itu bener banget. semakin kesini, semakin banyak blog TTC (Trying To Conceive) yang saya baca, dan mereka kondisinya sungguh memperihatinkan. ada yang terpaksa diangkat tuba falopi nya dua-duanya karena usus menempel di tuba falopi, ada yang diangkat salah satu aja tuba falopi nya karena hamil di luar kandungan, dan masih banyak lagi.

Untuk sampai saat ini, sungguh kami sangat berterima kasih dengan kondisi yang ada. Hingga doa pun saya ubah karena merasa bersyukur dengan segala kehendak Tuhan.


Bila ini caraMu untuk menghapus dan meringankan dosa-dosa kami terdahulu Ya Rabb, kami rela, kami ikhlas, dan sangat berterima kasih..
Terima kasih ya Allah.. untuk segala nikmat sampai hari ini.
Sudah diberikan suami yang soleh, penyayang, dan bertanggung jawab
Sudah diberikan keluarga dan mertua yang pengertian
Sudah diberikan nenek mama & abah yang perhatian pada kami
Sudah diberikan rejeki rumah, mobil, dan motor
Sudah diberikan pekerjaan yang cukup dan santai
Sudah diberikan kenikmatan menjadi muslim/muslimah dari lahir

At the end of time, God's plan which is already written in Lahuful mahfudz, is always the best for us. He will answer our pray, it's only a matter of the right time. :')