Follow Us @soratemplates

Showing posts with label hati. Show all posts
Showing posts with label hati. Show all posts

Thursday, July 19, 2018

Putus Cinta

July 19, 2018 1 Comments
Kembali saya dikagetkan dengan teman yang cerita bahwa dirinya putus ketika persiapan nikah..
Di bulan ini, bulan yang sama tepat 3 tahun yang lalu ketika badai hebat pernah datang di kehidupan saya. 

Saya pernah di kondisi itu 3 tahun yang lalu, saat bulan puasa, 30 hari sebelum lamaran secara resmi, 5 bulan sebelum pernikahan. Miris banget ya? Alhamdulillah sekarang sih udah bisa senyam-senyum aja kalo cerita ulang, meskipun keselnya gak bisa hilang wkwk 

Sungguh saya mengerti rasanya seperti apa, ketika semua berjalan tak sesuai rencana, ketika kekasih hati yang sudah lama bersama ternyata meninggalkan kita demi orang lain. Mungkin saya bisa kasih beberapa gambaran do and don't yang bisa kalian lakukan bila kebetulan dalam kondisi tsb.

1. Dont blaming yourself !
Gak semua sih orang yang patah hati ngerasain ini, yang punya kecintaan terhadap dirinya besar biasanya gak merasakan ini. Tapi buat kaya saya, yang punya kepribadian perfeksionis-melankolis gampang banget merasa kaya gini :
 "duh salah apa ya gue sampe dia kaya gitu?" 
" kemarin sih gue marah-marah mulu ke dia, jadinya dianya kabur kan.." 
dan masih banyak lagi pertanyaan di otak yang nyalahin diri sendiri. Sesungguhnya..tidak semua itu salah kamu kok. 
Dia juga salah karena sudah mengkhianati janji untuk saling setia satu sama lain. Dia salah karena sudah membukakan pintu hatinya untuk tamu yang tak diundang. Kamu meskipun ditinggalkan, sejatinya lebih baik karena kamu sudah setia dari awal hingga akhir. 
Setidaknya pasanganmu selanjutnya nanti akan tahu kalau kamu adalah pasangan yang setia

2. Take your time to release your emotion


Sebaiknya kamu ambil cuti aja kalau gak bias fokus kerja. Terserah itu mau dipakai buat jalan-jalan sama temen/sahabat/keluarga, atau dipakai untuk nangis ngeluarin semua uneg-uneg, serta emosi yang sulit dikeluarkan karena telah berjuang sejauh itu untuk dia tapi dianya malah ninggalin.
Semua itu manusiawi banget kok, tapi jangan lupa kalau ada Tuhan yang melihat segala perbuatan kita, jangan sampai malah menyakiti diri sendiri atau punya niatan gila untuk bunuh diri.
Bunuh diri bukanlah jawaban atas segala kesakitan hati, percaya deh. Iya di dunia kelar, tapi di akhirat nya malahan gak kelar-kelar karena akan diminta pertanggung-jawabannya sama Allah YME.


3. Dont forget that you are a social human
Orang yang extrovert kebanyakan akan nyebar aib si mantan kemana-mana atau posting galau terus menerus. Sedangkan orang introvert, pasti akan semakin menyembunyikan dirinya dari dunia luar.

Jangan lupa kalau kita tuh makhluk sosial, yang tetap butuh orang lain. Ketemuanlah.. even cuma untuk bukber atau kongkow sebentar. Kalau barengan orang lain kan se-enggak nya pikiran kita tidak terfokus pada kesakitan hati kita, ada teman untuk diajak ngobrol, ada teman chatting dan teman buat diajak jalan. 
Tapi jangan dipaksa ya, kalau emang malah takut bikin annoying orang lain karena kelakukan kita yang masih suka marah-marah karena kesel diselingkuhin atau nangis gak ada jeda, balik ke no 2 deh, just take your own time..

4. Re-balance your heart with your human logic
Bagian ini sulit terutama untuk wanita yang hatinya lebih berjalan dari logika. Dia hanya mendengarkan hati dan mengedepankan kesakitan hatinya. Setelah itu posting yang galau-galau di sosmed, ingin kasih tau ke semua penjuru dunia kalau hatimu lagi terluka. 
Saat saya di fase ini Alhamdulillah bertemu buku yang judulnya "Sepotong Hati yang Baru" karya Tere Liye. Hanya sebuah cerpen, tapi bisa memelekkan logika saya yang sudah tumpul saat itu, bahwa cinta itu sebenarnya hanyalah rasionalitas semata.

Kalau kamu jatuh cinta sama orang lain pasti ada alasan masuk akal yang tanpa kamu sadar itu ada, seperti paras yang rupawan, baik, suka menolong, murah senyum, jago olahraga, pintar, dan masih banyak lagi. Karena kalian sudah saking terbiasanya bersama dan percaya, jadinya susah buat "melek" dengan kesalahan-kesalahan yang dia buat sampai akhirnya selingkuh. Padahal mungkin dari hari sebelum-sebelumnya kita tanpa sadar lihat dia asik chattingan sama cewe lain yang katanya teman, atau bilang nginep di rumah teman ternyata kemana.
Padahal kalau kamu posting ke socmed ke-galau-an kamu, cowok tsb juga gak bakal peduli, gak menyesal, alias masa bodoh dengan apa pun yang kamu lakukan. Karena apa? karena kamu bukanlah yang dia utamakan dan dia pedulikan saat ini, tapi wanita itu. 
Sekarang kalau kamu bersedia balikan lagi sama dia, terus jadi nikah, mau diselingkuhin buat ke sekian kalinya? kondisi sudah nikah itu lebih complicated lho. Better kita sudah tau kebobrokan pasangan kita sebelum keburu menikah, meskipun rasanya sakit banget. Coba ubah mindset kamu, dari yang gagal nikah, jadi cuma putus aja, dan itu hal yang lumrah terjadi. Trust me, it works..

5. Just move, make a new plan for your life
Ketika logika kamu sudah mulai berjalan, meskipun masih lamban, it's okay..good job for you!
Saatnya buat planning baru nih, setelah planning kemarin berantakan gara-gara si dia.
Coba kamu ingat-ingat tentang mimpi-mimpi mu yang masih belum tercapai. Fokus sama hal-hal positif yang kamu ingin tuju tsb.
Gak masalah kalau mimpi kamu cuma sebatas mau jalan-jalan ke pulau atau negara mana, atau belanja sampai berjuta-juta beli barang-barang wishlist kamu, ngelanjutin S2 atau cari kerja lain yang sesuai passion, dsb.


6. Fixing your heart and open your heart to other person again
Healing itu butuh waktu dan depend on masing-masing orang. Ada yang cuma butuh waktu minggu/bulan, ada juga yang mesti tahunan baru benar-benar "sembuh". Beberapa orang butuh orang lain untuk jadi pendamping sementara, bukan berarti kalian mencari pelarian ya..nanti malah kalian nyakitin hati orang lain.
Pendamping sementara ini bisa seumur, sejenis atau yang tipe nya cuma bisa nyaman sama lawan jenis, yaudah gapapa. Tapi ingat di awal kalian dekat sudah kamu tekankan kalau beri waktu untuk hati kamu agar sembuh dulu, biar dianya gak merasa sebagai pelarian doang. Ketika sudah benar-benar sembuh, barulah coba untuk buka hati kalian kembali. 
Di fase ini, mungkin beberapa dari kalian akan ngerasa susah buat percaya hati lagi, kaya gak PeDe buat bilang "yes this is the right person". Kalau kamu susah menjelaskan bagaimana perasaanmu, cobalah minta pendapat orang tua, mereka pasti lebih mengerti kamu dan bisa melihat tulus/ikhlas nya pendamping kamu selanjutnya. Jangan lupa untuk curhat dan meminta petunjuk pada Yang Maha Kuasa juga, karena Dia lah pemberi keputusan terakhir apakah dia jodohmu atau bukan




Buat kamu yang sedang merasakan kesakitan hati yang tiada tara, yakinlah semua ini akan segera berlalu. Kamu dipilih oleh Tuhan karena Dia tahu kamu sanggup mengahadapi ini semua. Langit tak akan runtuh, bumi tak akan lenyap, ketika kamu putus. Hidupmu harus berjalan seperti sebelumnya. Yakinlah bahwa Allah sudah menyediakan jodoh terbaik untukmu, yang sudah Dia tulis terlebih dahulu di Lauhul Mahfudz.


Note : Tulisan ini semata-mata hanya untuk membantu teman-teman yang sedang merasa dalam fasa tsb, bukan untuk membuka aib orang lain atau membuka luka lama.

Tuesday, July 25, 2017

sedang ber-melankolis

July 25, 2017 0 Comments
Kadang saya berpikir, apakah saya saja yang sebegitu sensitive nya dengan kehidupan ini?
Dari saya kecil, remaja, sampai dewasa ini..selalu ada fase dimana hidup itu terasa berat.
Mungkin iya saya kurang bersyukur, mungkin iya saya terlalu manja, atau begitu melankolis.
Di fase sekarang ini, apa-apa terasa salah. Saya begini, saya salah. Saya begitu, juga salah.
Lantas saya mesti apa?
Biar mereka tahu yang saya rasakan, bahkan orang terdekat saya saja tidak bisa merasakan yang saya rasakan.
Kegundahan hati yang tidak menghasilkan titik temu. Keinginan hati untuk mengistirahatkan badan, bersantai sejenak, dan totalitas menjadi IRT sekaligus program hamil,sudah buat saya pusing.
Tuhan selalu menginginkan saya bekerja keras untuk mendapatkan apa yang saya mau, dari kecil hingga sekarang. Namun tampaknya di usia sekarang ini, untuk memliki momongan tidak semudah saya bekerja keras untuk masuk SMA negeri unggulan, atau masuk Univ negeri ternama.
Cita-cita saya saat ini hanya sederhana, ingin merasakan menjadi seorang IBU untuk anak-anak saya kelak. Mungkinkah saya bisa hamil?

Wednesday, April 26, 2017

Luka yang Tak Kunjung Sembuh

April 26, 2017 0 Comments
Ada satu hal yang sulit untuk berubah, sulit untuk disembuhkan..
Yaa.. hati dan logika ini menjadi sangat terlalu rapuh dan berjaga-jaga.
Takut terjadi lagi kejadian yang hampir 2 tahun lalu itu,
Takut terjadi lagi sakit yang begitu menggerogoti relung hati dan jiwa ini.
Jadi hal yang menjurus dengan permainan hati dan mata saja langsung membuat logika saya bekerja, berontak tidak mau kembali dipendam lagi, dan hati kembali merasakan pedihnya di-khianati.
Meskipun itu hal sepele untuk sebagian wanita, tapi bagi saya perihal itu adalah yang hakiki.
Karena itu terkadang saya merasa, buat apa saya menikah? kalau ujung2nya saya susah untuk kembali percaya 100% pada lelaki. Entahlah... hanya Tuhan yang tahu maksud semua ini.
Ternyata hati dikatakan "sembuh" itu tidak semudah mulut berbicara, pada nyatanya hal tsb akan selalu membekas, entah sampai kapan.
Saya hanya berharap kehadiran buah hati kami kelak akan membantu menghilangkan luka, yang semakin lama semakin terkoyak kembali.
Buat kamu yang telah buat hati saya seperti ini, Selamat!
Semoga anak perempuan atau kakak kandungmu akan merasakan sakit yang seperti ini juga.

Friday, October 28, 2016

Didengar dan Dimengerti

October 28, 2016 0 Comments
Hari ini guntur bergelegar dengan hujan yang tidak terlalu deras, menemani saya di tengah-tengah ruangan kerja, namun tetap merasa sendiri.
Saya benci suasana ini, ketika hati sudah kembali memberikan sinyal nya.
Sinyal pertanda "sudah cukup" derita yang dirasakan, semacam lampu kuning pertanda "hati-hati"

 
Apa rasanya bila selalu mencoba mengerti orang lain, namun orang itu tidak mau mengerti kita?
Semacam karma yang kini saya rasakan, semacam Tuhan ingin menukar posisi saya yang selama ini terlalu egois padanya (mantan).
Mungkin memang rasanya sesakit ini, saya baru merasakannya.
Mungkin memang harus begini, biar saya belajar.
Belajar untuk selalu mengalah, dalam arti bukan kalah.
Belajar untuk mendengarkan, dalam arti bukan selama ini selalu yang berbicara.
Belajar untuk sabar, ilmu terberat yang sampai saat ini susah saya lakukan.

Sejak menikah saya mencoba untuk berubah 180 derajat.
Mementingkan suami terlebih dahulu, mendadani nya, sebab ketika suami keluar rumah, image yang dibangun adalah image istrinya, apakah istrinya merawat suaminya atau tidak.
Mementingkan kepentingan berdua diatas kepentingan sendiri, hingga setengah gaji pun tak saya rasakan sama sekali.

Saya ini memang masih banyak kurang nya, iya saya tahu.
Saya masih sulit untuk bangun pagi, bebersih rumah, mengatur waktu antara kerja dan mengurus rumah tangga. Tapi saat saya memiliki tenaga dan berada di rumah, saya lakukan itu dengan semenagat, biar suami saya pulang kerja merasa senang dan lingkungannya telah bersih.
Saya masih sulit untuk sholat tepat waktu dan merutinkan ibadah sunah seperti jaman saya berikhtiar menanti jodoh setahun yang lalu.

Saya cuma ingin didengar kok, saya cuma ingin dimengerti, layaknya istri yang dipenuhi kebutuhannya dan tidak pusing sendiri untuk mencapai impian bersama.


Thursday, April 21, 2016

The Wedding Day (20 Februari 2016)

April 21, 2016 0 Comments
Hari dimana wanita menjadi wanita seutuhnya dan hari yang selalu di-impikan semua wanita terutama saat dia kecil, semuanya menjadi kenyataan di tanggal 20 Februrari 2016.
Alhamdulillah kami panjatkan beribu kali dalam hati,
Saat itu cuaca cerah sekali, padahal sebelum-sebelumnya masih sering hujan deras, namun di hari itu cerah sekali, seperti semesta mendukung dan ikut berdoa. Ternyata si kakak (Zyan) yang berdoa saat sholat tahajud pada dini hari di tanggal tsb. (ps : doa mu sungguh ajaib ka, Alhamdulillah kamu sungguh disayang Allah ^^)



Maka mulai hari itu, saya resmi menjadi istri dari Muhammad Zyan Zikrillah.
Mungkin aku bukanlah isteri atau calon ibu yang sempurna untukmu, tapi aku akan belajar untuk selalu mencintai, menyayangi, merawat kamu dan calon anak-anak kita nantinya dengan sesempurna yang bisa aku lakukan. I LOVE YOU :)




Tuesday, January 19, 2016

H-1 Bulan

January 19, 2016 0 Comments
Hari esok adalah 30 hari menjelang pernikahan kami.
Rasanya seperti tak percaya, Alhamdulillah ya Allah sampai hari ini, sebentar lagi saya akan menjadi istri dari seorang laki-laki yang insyaAllah bertanggungjawab.
Seperti kata kamu saat kita foto pre-wedding "Sampai juga ke tahap ini.. :)"
Iya ka.. sampai juga ke tahap ini yah,
Setelah semua kejadian yang menyakitkan yang sama-sama pernah kita lalui,
lalu semua kejadian yang berturut-turut cepat dan Alhamdulillah lancar.
Semoga akan dipermudah segalanya sama Allah hingga hari H dan hari-hari selanjutnya.







I cant wait to be yours, dear :*

Monday, December 7, 2015

Engagement Day (5 Desember 2015)

December 07, 2015 0 Comments
"Bismillahirahmanirrahim.. InsyaAllah saya siap dan saya terima lamaran dari Muhammad Zyan Zikrillah.."

Akhirnya tiba juga hari yang kami nanti-nanti,
Hari dimana kedua keluarga besar kami bertemu untuk pertama kalinya,
Hari dimana saya dipinang secara sah, bukanlah hanya kata-kata semu belaka dari seorang cowok kepada kekasih hatinya.

Dalam Islam, peminangan disebut juga khitbah, dimana seorang laki-laki muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah meminang terlebih dahulu karena mungkin saja wanita tsb sedang dipinang oleh orang lain.
Dalam hal ini Islam melarang seorang laki-laki muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
" Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang membeli barang yang sedang ditawar (untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang seseorang meminang wanita yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu meninggalkannya atau mengizinkannya.”
Selain saya, papa juga menjawab pinangan dari keluarga zyan,
dengan singkat dan jelas tentunya (seperti papa biasanya).
Semoga memang dia-lah jodohku Ya Rabb..
Entah mengapa kedua keluarga kami cepat sekali akrabnya,
Mama-Abah Zyan, dan Mama-Papa saya, seperti keluarga yang sebelumnya pernah bertemu atau sudah kenal lama.
Puji syukur kepadaMu tak dapat terhitungkan lagi rasanya,
Sungguh indah rencana-Mu pada kami


 

Dari kecil, saya ingin sekali merasakan punya nenek dan kakek, sekarang saya punya 2 nenek, nenek dari abah dan dari mama, Alhamdulillah.. :)
Nenek abah dan mama dua-duanya rela datang dari Banjarmasin demi melihat lamaran cucu tercinta mereka, dan mamanya zyan sengaja buat sendiri kue hantaran lamaran untuk saya.
Ah nek, ma.. kalian sungguh baik sekali, it was so touching me :") 

Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Cha?


Dear Ka,
Mulai sekarang, kamu adalah tunangan aku, begitu juga sebaliknya.
Tolong ingatkan aku ketika aku salah, tegur aku dengan baik-baik, bimbing aku menjadi lebih baik, dan selalu jujur padaku apa saja yang kamu rasakan, tidak ada yang ditutupi.
Demi tujuan kita bersama, demi keluarga kecil kita nantinya.
InsyaAllah aku siap menemani kamu, baik susah maupun senang,
Seperti kata kamu, mulai hari ini sudah tidak ada lagi aku-kamu, tapi sudah menjadi KITA.

with love,
Chacha



Saturday, October 24, 2015

#4 Pria dari Masa Lalu

October 24, 2015 0 Comments
Pernah merasakan 'jatuh' cinta untuk kedua kalinya?
Itulah yang terjadi pada kami.
Secepat dipertemukan kembali, secepat itu juga rasa sayang tumbuh diantara kami.
Rasa yang semakin besar hari ke-hari-nya.
Hanya pengharapan yang bisa terucap dalam setiap doa, begitu pun orang-orang yang mengetahui cerita kita, mereka pun ikut meng-amini.
Semoga yang mulanya aku, kamu, dan sekarang menjadi KITA akan :

saling menyembuhkan luka yang kini sudah mengering, namun pasti akan tetap sakit bila dikelupas kembali..
saling menjaga hati satu sama lain saat ujian orang ketiga itu datang, karena kita sama-sama tahu kita bukanlah orang-orang yang gagal untuk menjaga hati atau membukakan pintu untuk orang lain..
saling mengingatkan bila salah satu merasa lelah atau jenuh, sebab hal tsb adalah manusiawi namun bukan jadi alasan untuk bermain-main dengan hati dan janji..
saling menguatkan keyakinan satu sama lain ketika ujian yang bertubi-tubi menghampiri kita, karena sekarang baru saja dimulai, beribu ujian sejatinya sudah menunggu ketika kita sudah hidup bersama..
saling menjadikan pelabuhan terakhir untuk disinggahi, sebab kita tahu sulitnya mencari, menemukan, dan merasakan sakitnya ditinggal.


Saya harap jodohku adalah benar kamu,
Muhammad Zyan Zikrillah.
Cinta pertamaku di bangku Sekolah Menengah Atas,
dan InsyaAllah menjadi cinta terakhir ku.




Friday, September 25, 2015

#3 Pria dari Masa Lalu

September 25, 2015 0 Comments
Subhanallah.. sungguh luar biasa Kebesaran-Mu duhai Penguasa Alam Semesta.
Sungguh cepat sekali doa-doa ku Engkau kabulkan.
Secepat Kau melakukan segala cara untuk memisahkan,
Secepat itu pula Kau melakukan segala cara untuk mempertemukan kami kembali.
Terima kasih..
Hanya puji, syukur, dan segala nama baik-Mu ya Rabb yang terucap dari bibir ini.



Semoga ini adalah akhir penantian ku.
Semoga masa lalu ku ini akan menjadi masa sekarang dan masa akan datang,
masa dimana aku akan mengabdikan jiwa dan ragaku untuk imam dan anak-anakku kelak.
masa dimana kita akan menua bersama dan saling menyayangi hingga maut memisahkan.
 
Dear calon imamku,
bukan aku yang memilihmu, tapi Allah yang memilihmu untuk aku :)

Tuesday, September 22, 2015

#2 Pria dari Masa Lalu

September 22, 2015 0 Comments
Sejujurnya.. kami sudah tak dapat berpikir memakai logika,
sebuah logika manusia biasa, penuh ambisi dan emosi di dalamnya,
sebuah logika yang diciptakan Tuhan sebagai pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya.
Masa lalu kami yang telah menjadikan logika kami seperti beku, mati tak bisa berpikir kembali normal, yang menjadikan kami sulit untuk kembali percaya pada sebuah kata "cinta".
Sebuah luka yang pernah tergores, menganga, dan sekarang..sudah mulai menutup hati kami satu sama lain.



Hari demi hari, tanpa terasa sudah menjelang 4 bulan kami dekat selayaknya sahabat.
Ah.. sudah tak seperti sahabat lagi semenjak bulan September ini.
Rasa ini sungguh aneh, betapa mudahnya Tuhan membolak-balikkan hati manusia.
Tak ada status hingga hari ini, namun seperti kami saling mengetahui isi hati satu sama lain.
Apakah ini yang dinamakan berjodoh ya Allah?

Aku mohon bila memang ia jodohku, 
Jangan jauhkan kami lagi, selalu dekatkan kami. permudahlah jalan kami, dan ridhoi-lah setiap langkah kami. Serta tumbuhkanlah rasa sayang, cinta, dan kasih di masing-masing hati kami..
Bila dia memang bukan jodohku, 
segera jauhkanlah kami dan jaga hati kami untuk tetap berpikir ini hanyalah sebuah persahabatan, tidak lebih.
Amiin Ya Rabbal Alamin..

Wednesday, August 26, 2015

#1 Pria dari Masa Lalu

August 26, 2015 0 Comments
Ada seorang pria yang datang tanpa diduga, disaat yang tepat, ketika saya butuh seseorang untuk berbagi, karena pada kenyataannya teman terdekat wanita yang saya miliki tak bisa berada di sisi saya seperti yang mereka janjikan.


 Dia yang memiliki pengalaman pahit dan memiliki keinginan untuk menikah cepat hampir mirip dengan saya,
Dia yang sebenarnya sudah ada di kehidupan saya semenjak sekolah menengah atas,
Dia yang kembali datang begitu saja tanpa saya undang.
Kami berteman dekat, itu yang saya tahu.
Sampai masa badai kemarin datang, dia lah satu-satunya orang yang setia dengar tangis, cacian, makian, dan ketawa riang saya.
Kata dia, kita tidak akan bisa melupakan dia yang pernah hadir dalam hidup kita, bila nanti sudah tiba masanya saya ikhlas, semua sudah tidak pakai hati lagi, akan hanya menjadi sebuah kenangan indah untuk dikenang, bukan lagi untuk diratapi.
Kata dia, tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, semua sudah diatur oleh Allah.
Kata dia, akan ada jodoh kita yang mirip-mirip dengan apa yang sudah kita alami sampai saat ini,
Bila memang dia adalah jodoh kita, dia akan menerima kita apa adanya, tidak melihat masa lalu hanya menginginkan masa depan dengan kita.
Dahulu..kami terpisah karena status, dia sudah bersama orang terkasih kala itu.
Sekarang..kami mengemban status yang sama, dalam rangka perjalanan untuk mencari pendamping dan pasangan hidup.


Only God knows the future, and we really believe that..



Friday, August 21, 2015

Surat untuk hati

August 21, 2015 0 Comments
Dear a half piece of broken heart,

Kali ini saya berharap kamu untuk berhenti menyampaikan impuls padaku atau memaksa ku menyampaikan sinyal ke air mata agar ia turun menangisi sesuatu yang tidak kembali.
Untuk mengikhlaskan segala sesuatu yang telah Allah tetapkan di Lahuful Mahfudz,
Untuk lebih bersabar menanti separuh hati (-yang masih utuh) lain yang sudah Allah persiapkan ,

Tenanglah.. semua pasti ada obatnya.
Jangan takut bila kamu tidak akan terobati.
Ingatlah masih ada Allah, keluargamu, dan teman-teman yang peduli dengan keberadaanmu.

Sudah waktunya kamu melepaskan beban yang seharusnya kamu lepaskan dari dulu.
Sudah waktunya darah pada luka menganga itu mulai membeku, membentuk jaringan-jaringan baru, hingga membaik dan siap untuk menerima 1/2 hati yang baru.
Sudah waktunya kamu untuk mendekatkan diri pada Allah, Sang Pemilik Semesta.


Semesta yang mempersatukan hatimu dan hatinya, maka semesta pula-lah yang memisahkan kamu dan hatinya, karena itu janganlah kau lupakan semesta.
Bila suatu saat nanti tiba jodohmu, maka dengan mudahnya semesta akan mendukung langkahmu, niatan baikmu, untuk mengabdi menjadi seorang istri solehah pada suami yang soleh.
Bila suatu saat nanti tiba jodohmu, bukan hanya kamu yang bergetar, aku pun akan bergetar, kita akan berjalan beriringan, aku janji. karena sesungguhnya cinta itu adalah rasionalitas sempurna.

with love,
-Mind








Saturday, July 25, 2015

Selamat Tinggal Separuh Jiwa, 4 Tahun 7 Bulan

July 25, 2015 0 Comments
Bermula dari awal puasa, kami mulai bercekcok pendapat.
Semakin hari, semakin banyak kejadian yang tak enak, memaksa untuk beradu pendapat, keras-kerasan, dan memang disini saya tak bisa memendam emosi saya seperti sebelum-sebelumnya.
Sampai akhirnya kami mulai break, tepat tanggal 1 Juli 2015.
Kemudian terjadi hal yang sangat aneh, sampai tanggal 2 Juli, tetap dia yang Allah tunjukkan.
Namun saat keesokan harinya, saya menjadi ragu dengan dirinya.
Allah sungguh Maha Besar, Maha Membola-balikkan hati hambaNya.
Yaa.. bukan dia yang Allah hadirkan di pikiran ini selesai sholat istikharoh.
Allah membuka semua aib yang selama ini ia tutupi dari saya.

Sejujurnya saya masih tidak mengerti alasan apa sebenarnya yang membuat dia marah, kesal, sedih, kecewa terhadap saya. Apa memang benar begitu? atau hanya dia ingin mundur dari semua ini?
Disaat persiapan pernikahan sudah 90% kami lakukan.
Tanggal 8 Juli, H-3 dia berulang tahun, kami putus. tidak jadi menikah.
Hancur diri ini, seperti kehilangan 1/2 jiwa saya.



Alhamdulillah Allah mengirim orang-orang yang sungguh menyayangi saya.
Mereka men-support saya, mengingatkan saya, menasihati, dan membimbing saya untuk tidak terus terpuruk. Untuk bangkit kembali, mulai berjalan, dan berlari kembali menantang kehidupan yang keras ini.

Terima kasih ya Allah.. atas nikmat syukur yang Kau berikan.
Mungkin ini yang terbaik, saya yakin akan ada rencana indah yang telah Engkau rancang untuk hambaMu ini.
Hamba ingin menjadi hambaMu yang lebih baik dari sebelumnya.
Izinkan hamba untuk memperbaiki diri, memantaskan diri untuk berharap mendapatkan calon imam yang lebih baik dari sebelumnya.
Amiin..