Follow Us @soratemplates

Monday, May 6, 2013

I loved him even I haven't seen yet

Berawal dari sms yang nyasar, mereka pun berkenalan. Mulanya Chacha mengira dia adalah cowok dari  musuh Chacha. Sebenarnya bukan “musuh” dalam arti sesungguhnya, Chacha dan cowok yang bernama Rydo sering diledeki teman sekelas karena Chacha ketahuan suka Rydo, namun bukannya happy ending malah jadi kata-kataan dan musuhan. Maklum lah ya masih ABG labil, masa-masa SMP.
“Nama gue Rio Glahera, panggil aja Rio. “
Katanya dia Glahera pemberian nenek nya yang orang Jerman dengan arti ketaatan. Dia anak SMP Labschool Pondok Indah dan tinggal di Pondok Indah. Well, saat itu Chacha adalah orang yang sangat polos dan belum pernah pengalaman soal dekat dengan laki-laki. Jadi terima-terima aja semua informasi. Mula-mula hanya sms-an, lama-lama dia beberapa kali menelpon ke rumah Chacha. Awalnya dia suka nanya aneh-aneh, seperti
 “Lo pernah nonton film BF gak?”
Karena penasaran film apa itu, Chacha bertanya pada kakak nya yang suka menonton film. Namun kakaknya tidak menjawab, entah pura-pura tidak tahu atau emang tidak tahu. Sampai pada akhirnya teman Chacha yang memberitahu kepanjangan dari singkatan BF itu.
Saat itu Chacha les di ILP Kalimalang, dan temannya Rio katanya pernah liat Chacha di ILP. Dia mendeskripsikan rambut  dan kulit Chacha seperti apa. Kemudian secara tidak sengaja saat sholat di musholla ILP, ada mas OB yang bertanya pada anak Labschool mengenai orang yang bernama Rio.
“Eh boy.. lo Labschool kan ya? Kenal sama Rio gak?” tanya mas OB pada seorang laki-laki dengan seragam batik Labschool.
“Rio siapa? Labschool mana emangnya?”
“Yah gue gatau Rio siapa, dia tinggal di Pondok Indah dan nyari yang namanya Chacha soalnya.”
“Waduh gue gatau deh. Gak kenal gue.” Kata anak itu sambil berlalu.
Chacha pun termenung, berarti benar temannya dia pernah liat Chacha di ILP. Namun kebohongan yang Rio lakukan bikin Chacha mulai bingung, karena nyatanya enggak ada Labschool di Pondok Indah. Glahera juga bukan bahasa Jerman, karena di kamus berbeda artinya. Anehnya lagi, nomer Hp Rio suka gak aktif, seperti punya dua nomer yang berbeda. Jadi Chacha dan Rio sms-an atau telpon-telponan bila Rio duluan yang member kabar.
******
Beberapa bulan kemudian…
Saat ini Chacha sudah masuk SMA 81 dan Rio katanya masuk SMA 8. Chacha masuk kelas X-6 dan Rio katanya sih masuk kelas X-C. Karena penasaran, jadinya Chacha nanya sama teman yang di SMA 8, ternyata disana adanya ya kelas X-3 bukan abjad.
Dulu Rio adalah orang yang agak-agak bokep, namun saat SMA ini dia berubah. Entah mengikuti Chacha yang berubah memakai jilbab atau karena ada niatan lain. Saat ini Rio sering sms Chacha dengan segala tausyiah nya. Ada yang tidak berubah, dia tetap jarang aktif nomer Hp nya.
Sampai pada suatu ketika Chacha sudah tidak sanggup menghadapi Rio yang suka bohong. Dia menelpon Rio sambil nangis karena sepakat untuk saling menyudahi kedekatan mereka. Entah kedekatan seperti apa, tapi yang pasti kedekatan itu yang bikin Chacha merasa nyaman.
Tak sampai seminggu akhirnya Chacha menyerah. Dia menghubungi Rio kembali dan mereka kembali seperti biasa. Beberapa bulan kemudian, Rio bilang dia sedang dirawat karena sakit Litukimia. Kekurangan zat kimia dalam tubuh katanya. Chacha berusaha cari di google dan bertanya pada sahabat laki-lakinya di kelas X-6 itu. Dan nihil.. lagi-lagi Rio berbohong pada Chacha.
Saat itu kekesalan Chacha sudah klimaks dan akhirnya dia melabrak Rio dengan semua kebohongan-kebohongannya dengan pura-pura menjadi kakaknya Chacha. Hubungan mereka pun selesai tepat satu hari sebelum ulang tahun Chacha ke-15 tahun. Hari yang tadinya Chacha tunggu-tunggu agar Rio lah orang pertama yang mengucapkan ‘Selamat Ulang Tahun Chacha’.
***
Hari demi hari berlalu tanpa Rio. Meski harus banyak mengeluarkan air mata, dan sering menelpon nomer Hp Rio yang sudah tidak aktif, bahkan mungkin sudah dibuang sim cardnya.
Saat-saat tersebut Chacha sedang giat-giatnya membaca buku Islami. Dan sering terkaget-kaget dengan bacaan yang dia baca. Yaa.. sepenggal kata-kata seperti sms dari Rio, seperti tausyiah dari Rio yang sudah diabadikan oleh Chacha di bindernya.
Seperti antara ada dan tiada, seperti sosok misterius yang menemani Chacha selama 1 tahun, meski seperti cinta pada bayangan, akan tetapi Chacha sangat menyayanginya.
-----

Terima kasih Rio Glahera.. Karena meski sampai saat ini saya tidak tahu wujud aslimu, namun kehadiranmu memberikan banyak pelajaran, mengetahui rasanya mencintai dan ‘seperti’ dicintai, mengetahui rasanya sakit dibohongi dan kehilangan.
Saya masih ingat nomer Hp kamu, 085691982234 yang menjadikan saya membeli nomer baru ketika Hp saya hilang dengan nomer yang hampir sama di tiga digit nomer mu, 085691975965.
Semoga kita dapat bertemu kembali di dunia nyata, dengan sosok aslimu :)

No comments:

Post a Comment