Berawal dari sms yang nyasar, mereka
pun berkenalan. Mulanya Chacha mengira dia adalah cowok dari musuh Chacha. Sebenarnya bukan “musuh” dalam
arti sesungguhnya, Chacha dan cowok yang bernama Rydo sering diledeki teman
sekelas karena Chacha ketahuan suka Rydo, namun bukannya happy ending malah
jadi kata-kataan dan musuhan. Maklum lah ya masih ABG labil, masa-masa SMP.
“Nama gue Rio Glahera, panggil
aja Rio. “
Katanya dia Glahera pemberian
nenek nya yang orang Jerman dengan arti ketaatan. Dia anak SMP Labschool Pondok
Indah dan tinggal di Pondok Indah. Well, saat itu Chacha adalah orang yang
sangat polos dan belum pernah pengalaman soal dekat dengan laki-laki. Jadi
terima-terima aja semua informasi. Mula-mula hanya sms-an, lama-lama dia
beberapa kali menelpon ke rumah Chacha. Awalnya dia suka nanya aneh-aneh,
seperti
“Lo pernah nonton film BF gak?”
Karena penasaran film apa itu,
Chacha bertanya pada kakak nya yang suka menonton film. Namun kakaknya tidak
menjawab, entah pura-pura tidak tahu atau emang tidak tahu. Sampai pada
akhirnya teman Chacha yang memberitahu kepanjangan dari singkatan BF itu.
Saat itu Chacha les di ILP
Kalimalang, dan temannya Rio katanya pernah liat Chacha di ILP. Dia
mendeskripsikan rambut dan kulit Chacha
seperti apa. Kemudian secara tidak sengaja saat sholat di musholla ILP, ada mas
OB yang bertanya pada anak Labschool mengenai orang yang bernama Rio.
“Eh boy.. lo Labschool kan ya?
Kenal sama Rio gak?” tanya mas OB pada seorang laki-laki dengan seragam batik
Labschool.
“Rio siapa? Labschool mana
emangnya?”
“Yah gue gatau Rio siapa, dia
tinggal di Pondok Indah dan nyari yang namanya Chacha soalnya.”
“Waduh gue gatau deh. Gak kenal
gue.” Kata anak itu sambil berlalu.
Chacha pun termenung, berarti
benar temannya dia pernah liat Chacha di ILP. Namun kebohongan yang Rio lakukan
bikin Chacha mulai bingung, karena nyatanya enggak ada Labschool di Pondok
Indah. Glahera juga bukan bahasa Jerman, karena di kamus berbeda artinya.
Anehnya lagi, nomer Hp Rio suka gak aktif, seperti punya dua nomer yang
berbeda. Jadi Chacha dan Rio sms-an atau telpon-telponan bila Rio duluan yang
member kabar.
******
Beberapa bulan kemudian…
Saat ini Chacha sudah masuk SMA
81 dan Rio katanya masuk SMA 8. Chacha masuk kelas X-6 dan Rio katanya sih
masuk kelas X-C. Karena penasaran, jadinya Chacha nanya sama teman yang di SMA
8, ternyata disana adanya ya kelas X-3 bukan abjad.
Dulu Rio adalah orang yang
agak-agak bokep, namun saat SMA ini dia berubah. Entah mengikuti Chacha yang
berubah memakai jilbab atau karena ada niatan lain. Saat ini Rio sering sms
Chacha dengan segala tausyiah nya. Ada yang tidak berubah, dia tetap jarang
aktif nomer Hp nya.
Sampai pada suatu ketika Chacha
sudah tidak sanggup menghadapi Rio yang suka bohong. Dia menelpon Rio sambil
nangis karena sepakat untuk saling menyudahi kedekatan mereka. Entah kedekatan
seperti apa, tapi yang pasti kedekatan itu yang bikin Chacha merasa nyaman.
Tak sampai seminggu akhirnya
Chacha menyerah. Dia menghubungi Rio kembali dan mereka kembali seperti biasa. Beberapa
bulan kemudian, Rio bilang dia sedang dirawat karena sakit Litukimia.
Kekurangan zat kimia dalam tubuh katanya. Chacha berusaha cari di google dan
bertanya pada sahabat laki-lakinya di kelas X-6 itu. Dan nihil.. lagi-lagi Rio
berbohong pada Chacha.
Saat itu kekesalan Chacha sudah
klimaks dan akhirnya dia melabrak Rio dengan semua kebohongan-kebohongannya
dengan pura-pura menjadi kakaknya Chacha. Hubungan mereka pun selesai tepat
satu hari sebelum ulang tahun Chacha ke-15 tahun. Hari yang tadinya Chacha
tunggu-tunggu agar Rio lah orang pertama yang mengucapkan ‘Selamat Ulang Tahun
Chacha’.
***
Hari demi hari berlalu tanpa Rio.
Meski harus banyak mengeluarkan air mata, dan sering menelpon nomer Hp Rio yang
sudah tidak aktif, bahkan mungkin sudah dibuang sim cardnya.
Saat-saat tersebut Chacha sedang
giat-giatnya membaca buku Islami. Dan sering terkaget-kaget dengan bacaan yang
dia baca. Yaa.. sepenggal kata-kata seperti sms dari Rio, seperti tausyiah dari
Rio yang sudah diabadikan oleh Chacha di bindernya.
Seperti antara ada dan tiada,
seperti sosok misterius yang menemani Chacha selama 1 tahun, meski seperti
cinta pada bayangan, akan tetapi Chacha sangat menyayanginya.
-----
Terima kasih Rio Glahera.. Karena meski sampai saat ini saya tidak tahu wujud aslimu, namun kehadiranmu memberikan banyak pelajaran, mengetahui rasanya mencintai dan ‘seperti’ dicintai, mengetahui rasanya sakit dibohongi dan kehilangan.Saya masih ingat nomer Hp kamu, 085691982234 yang menjadikan saya membeli nomer baru ketika Hp saya hilang dengan nomer yang hampir sama di tiga digit nomer mu, 085691975965.Semoga kita dapat bertemu kembali di dunia nyata, dengan sosok aslimu :)
No comments:
Post a Comment