Follow Us @soratemplates

Monday, December 21, 2015

Back to December

December 21, 2015 0 Comments


Di bulan ini, setahun yang lalu, ada yang datang ke orangtua saya menyampaikan niat mulia untuk meminang saya menjadi yang terakhir baginya. Namun ternyata itu hanya janji palsu yang diselimuti nafsu belaka, bukan niatan Lillahita’ala untuk beribadah pada-Nya.  Maka janji itu pun hilang begitu saja bersama dengan kepergiannya.

Di bulan ini, pada tahun ini, ada yang datang kembali, bersama keluarga besar nya bertemu dengan keluarga besar saya. Untuk membuka tali silaturahmi sekaligus melamar saya.
Sungguh perjalanan 1 tahun yang tiada duanya, penuh perjuangan dan air mata.
Sungguh hari esok tidak akan ada yang tahu selain Dia Sang Maha Pemilik Waktu,
Sungguh nyata janji-Nya, bila memang bukan jodoh, maka Dia akan  memiliki seribu macam cara untuk memisahkan.
Saya pernah berjuang sangat amat keras untuk sebuah cinta, namun apa yang saya dapatkan? Hanya penyesalan-penyesalan di ujung sebuah cerita cinta yang sebenarnya orang lain sudah menduga bagaimana akhirnya.
Saya pernah berjuang sangat amat keras merubah orang yang pernah saya cinta menjadi lebih baik , namun apa yang saya dapatkan? Hanya sebuah pemberontakan yang cerita akhirnya sungguh saya tidak pernah bayangkan.
Saya pernah berusaha menerima pasangan saya di masa lalu dengan segala kekurangannya, namun apa yang saya dapatkan? Hanya sebuah pengkhianatan karena melihat wanita lain yang dianggap lebih sempurna dan lebih sesuai dengan yang diharapkan.
Mungkin memang benar, yang namanya jodoh adalah cerminan diri kita. Kalaupun berbeda 180 derajat, tapi memang sudah ditakdirkan berjodoh, apa mau dikata.
Bukan mau menakuti, saya hanya berbagi cerita agar kalian belajar dari pengalaman saya.
Segala hal tidaklah bisa dipaksakan seperti maunya kita, mau sekuat apa pun berusaha namun memang ternyata tidak berjodoh, hal yang mustahil pun menjadi sangat logis terjadi.
Tidak ada hal yang kebetulan di semesta ini melainkan ada sebab dan akibatnya. 
Tuhan dengan sengaja mengirimkan kita orang yang salah sebelum dipertemukan dengan yang orang yang benar (red : orang yang benar-benar jodoh kita), agar kita belajar dari sebuah kegagalan, belajar untuk menjadi  pribadi yang lebih baik demi mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya.

Doa yang sama terus dipanjatkan setiap harinya :

Semoga lelaki yang sudah meminang saya ini adalah lelaki terbaik  yang telah Engkau tetapkan dari mulai hamba dilahirkan ke dunia,
Semoga lelaki ini kelak akan membimbing saya menuju jannah Nya,
Semoga lelaki ini akan menjadi imam saya baik di dunia dan di akhirat nanti.
Amiin Ya Rabbal Alamin :”)

Monday, December 7, 2015

Engagement Day (5 Desember 2015)

December 07, 2015 0 Comments
"Bismillahirahmanirrahim.. InsyaAllah saya siap dan saya terima lamaran dari Muhammad Zyan Zikrillah.."

Akhirnya tiba juga hari yang kami nanti-nanti,
Hari dimana kedua keluarga besar kami bertemu untuk pertama kalinya,
Hari dimana saya dipinang secara sah, bukanlah hanya kata-kata semu belaka dari seorang cowok kepada kekasih hatinya.

Dalam Islam, peminangan disebut juga khitbah, dimana seorang laki-laki muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah meminang terlebih dahulu karena mungkin saja wanita tsb sedang dipinang oleh orang lain.
Dalam hal ini Islam melarang seorang laki-laki muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
" Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang membeli barang yang sedang ditawar (untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang seseorang meminang wanita yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu meninggalkannya atau mengizinkannya.”
Selain saya, papa juga menjawab pinangan dari keluarga zyan,
dengan singkat dan jelas tentunya (seperti papa biasanya).
Semoga memang dia-lah jodohku Ya Rabb..
Entah mengapa kedua keluarga kami cepat sekali akrabnya,
Mama-Abah Zyan, dan Mama-Papa saya, seperti keluarga yang sebelumnya pernah bertemu atau sudah kenal lama.
Puji syukur kepadaMu tak dapat terhitungkan lagi rasanya,
Sungguh indah rencana-Mu pada kami


 

Dari kecil, saya ingin sekali merasakan punya nenek dan kakek, sekarang saya punya 2 nenek, nenek dari abah dan dari mama, Alhamdulillah.. :)
Nenek abah dan mama dua-duanya rela datang dari Banjarmasin demi melihat lamaran cucu tercinta mereka, dan mamanya zyan sengaja buat sendiri kue hantaran lamaran untuk saya.
Ah nek, ma.. kalian sungguh baik sekali, it was so touching me :") 

Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Cha?


Dear Ka,
Mulai sekarang, kamu adalah tunangan aku, begitu juga sebaliknya.
Tolong ingatkan aku ketika aku salah, tegur aku dengan baik-baik, bimbing aku menjadi lebih baik, dan selalu jujur padaku apa saja yang kamu rasakan, tidak ada yang ditutupi.
Demi tujuan kita bersama, demi keluarga kecil kita nantinya.
InsyaAllah aku siap menemani kamu, baik susah maupun senang,
Seperti kata kamu, mulai hari ini sudah tidak ada lagi aku-kamu, tapi sudah menjadi KITA.

with love,
Chacha