Kali ini ingin ngebahas salah satu drama korea yang judulnya “Because this is my first love”. Sebenarnya ini drama tahun 2017 yang baru direkomendasiin sama sepupu dari suami. Bulan Oct ini saya resmi cuti sebulan, unpaid leave, hihi modal nekad banget karena pingin istirahat sejenak dari ke stress-an kerja.
Well this drama is so worthed to watch. Kenapa? Dari drama ini saya belajar banyak hal, tentang kehidupan di Korea yang keras, pekerjaan, hubungan pertemanan dan tentunya masalah cinta. Bukan seperti reviewer lainnya, kalau membahas film atau drama saya lebih ke point yang di dapat dari film itu, kalau sekedar ulasan cerita sepertinya kalian bisa langsung googling sih hehe.
Ini dia beberapa poin yang ngena banget di saya :
- Permasalahan tempat tinggal masih menjadi kebutuhan pokok untuk semua penduduk di berbagai negara.
Ternyata di Korea untuk punya tempat tinggal juga sulit, dimana 300 dollar atau senilai 3,9juta rupiah termasuk paling murah untuk kamar single dngan kondisi numpang di apartemen orang. Kalau dibandingkan di Indonesia, nilai segitu sudah dapat sewa apartemen di tengah kota, at least apartemen studio lah ya. Saya belum lama sempat cari-cari kosan untuk kami berdua, dekat dengan kantor saya di Halim, Jakarta Timur, minimal harus 900rb-1juta dengan lingkungan yang bersih dan tidak kumuh, syukur-syukur sudah plus AC hehe. Daerah tsb sudah termasuk tengah kota karena dekat busway, stasiun cawang dan LRT yang masih dibangun.
- Lulusan universitas ternama belum tentu pekerjaan dan gajinya besar seperti ekspektasi orang tua, orang lain, atau bahkan ekspektasi sendiri.
Kalau poin ini sih sama kaya kisah saya haha, dimana gaji sebagai engineer yang saya dapatkan bisa dibilang jauh dari teman-teman saya yang lain. Tapi setiap orang harus memilih, kalau si karakter utama di drama tsb memilih bekerja sesuai passion, kalau saya bekerja di lingkungan yang sehat dan nyaman.
- Pernikahan untuk kebanyakan pria adalah sebuah momok yang amat sangat ditakuti
Yap, di drama korea ini dikisahkan ada sepasang kekasih yang sudah 7 tahun menjalin hubungan, 5 tahun tinggal bareng, namun si pria takut luar biasa ketika si wanita ingin sekali dilamar. Pria kebanyakan berpikir bahwa menikah itu harus punya penghasilan tinggi, tempat tinggal yang bagus, belum lagi biaya untuk makan sehari -hari yang tidak kecil, dan masih banyak hal lagi yg mereka takutkan. Karena pria lebih memakai logika dibandingkan wanita, itulah mengapa mereka mengkhawatirkan banyak hal. Sedangkan wanita lebih mementingkan perasaannya, ketika dirinya sudah cocok dengan lelaki yang sudah dia pacari bertahun-tahun lamanya, butuh apalagi sih biar bisa segera bersatu? Yah meskipun banyak juga wanita yang matrealistis dan realistis dengan kebutuhan hidup jaman now yang tidaklah murah, sehingga mereka menekan pria dan menjadikan pria semakin ketakutan kalau gaji mereka tidaklah bisa memenuhi kebutuhan si wanita.
- Pernikahan itu bukan hanya menyatukan pria dan wanita, tapi juga menyatukan masing-masing orang tua
Seperti drama-drama korea kebanyakan, tokoh utama di drama ini juga mengalami "kawin kontrak". Sang pria membutuhkan sang wanita untuk merawat rumahnya, sedangkan sang wanita membutuhkan tempat untuk dia menginap. Namun mereka harus saling beradaptasi satu sama lain dengan keluarga masing-masing seperti layaknya pasangan suami istri pada umumnya.
Di drama ini diperlihatkan usaha masing-masing tokoh utama untuk memenangkan hati orangtua masing-masing. Kita semakin sadar bahwa pernikahan tidak semudah membalikkan tangan, yang hanya bermodalkan keberanian, niat, keuangan yang cukup untuk melangsungkan pesta, tapi juga butuh komitmen dan tekad yang kuat untuk mempersatukan kedua keluarga serta memberikan perhatian yang seimbang pada keluarga istri maupun suami.
- Jangan lupa dengan mimpi
Kita bisa melihat jatuh bangun si tokoh utama wanita yang bermimpi menjadi penulis di drama ini. Dia sengaja ambil jurusan Sastra sebagai salah satu jalan untuk mencapai mimpinya tsb. Meskipun harus jadi asisten writer di awal-awal, menerima ejekan karena pekerjaannya tidak mapan padahal dia lulusan universita ternama,, namun dirinya tetap tegar menghadapi itu semua.
Kadang kita lupa akan mimpi kita sedari kecil ketika sudah memasuki dunia kerja.
Apakah kerjaan kamu sesuai passion mu?
Apakah mimpi mu akan kau pendam, lupakan dan lepaskan begitu saja?
Atau apakah kamu masih punya mimpi yang sama hingga sampai saat ini?
Yah.. mimpi saya masih sama. Namun sepertinya effort saya ini belum ada apa-apanya dibandingkan yang lain :(
Jadi, untuk kamu yang penasaran dengan drama ini, silahkan ditonton aja ya. Mungkin kalau kamu gregetan sama alur sebuah film/drama macem saya, skip-skip aja hehe. Jangan jauh-jauh tapi skip nya biar gak ketinggalan sama alur ceritanya. Selamat menikmati dan mengamil hikmahnya :)
No comments:
Post a Comment