Kamu tahu apa yang sedang ku rasakan?
aku merasakan rindu yang sangat terdalam sama Alm. Pakde Budi. kenapa?
karena dia yang selalu membelaku bila ada omongan miring para orang jahat di keluarga ku sendiri.
dengan kebanggaan tiada tara padaku karena satu-satunya Engineer cewe di keluarga. dia selalu yakin, kalau aku akan mendapatkan tempat kerja yang terbaik dari Allah. (itu terakhir yang dia katakan mengenai kerjaan padaku, di pertengahan April kemarin saat setelah ditolak PT. FSCM)
Namun..siapa sangka, malah gelar tsb menjadi bumerang sendiri saat cari kerja.
Kesetaraan gender aku rasa masih belum totalitas dilakukan terutama di mining industry.
Mungkin mereka takut memperkerja-kan para wanita, yang terkenal mudah mengeluh. manja, dan daya tahan tubuh rendah.
Apa aku salah bila tetap memaksakan kehendak ku? Apa aku tidak realistis?
Kerja di tambang adalah mimpi ku dari semenjak kuliah.

I didnt know whats the mean of my dreams after I prayed sholat subuh today.
I dreamed losing my teeth again, almost all of my teeth, but strangely those are already teeth inside some of teeth. This dream like another dream I had before, when I lost Pakde Budi.. A little difference is the amount of the teeth. In my dream before Pakde Budi died only view of teeth has lost, which located in front of my up teeth. :O
Oh God, I hope this is not a bad sign for me, especially for my family.
I still in progress to recover my mind, recovery my spirit to be more tough person.
I dont want to lose someone who I love again in this time.
I need more power to be a new born of chacha.

الرُّؤْيَا ثَلاَثَةٌ فَبُشْرَى مِنَ اللهِ وَحَدِيثُ النَّفْسِ وَتَخْوِيفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ 
رواه أحمد

"Mimpi itu ada tiga macam : Berita gembira dari Allah (mimpi baik), mimpi dari diri sendiri/ ungkapan jiwa (mimpi tak bermakna) dan gangguan syaithan (mimpi buruk)" (HR. Ahmad)

Kemarin malam itu seperti mendapatkan kuliah 1,5 jam dari Bang Andi, kakak saya yang kedua, yang pintar dan rajin luar biasa. Dimana dia menasihati saya, sharing pengalaman dia di luar negri, mengambil hikmah dari setiap cobaan, dan menjadi open minded seperti sekarang.
Well, memang sepertinya saya ini sangat melankolis, mudah sakit hati, selalu menyalahkan diri sendiri bila gagal, dan ternyata ini seperti berhubungan dengan sifat saya yang cukup perfeksionis.
Sudah bukan waktunya saya menangisi setiap kegagalan. Sudah saatnya saya harus MOVE ON kembali ke kehidupan nyata, bahwa hidup itu sangatlah kejam. Bahwa kegagalan itu adalah lumrah, alamiah, dan manusiawi. Sekarang ini saya harus segera bangkit kembali menantang hari esok, mencari rezeki dimana saya akan bekerja, guna menyalurkan ilmu yang saya punya, dan meningkatkan kemampuan diri di dunia kerja.

Bang Andi :

Teknik itu ada saat sedang perang, dimana mereka harus menyebrang antar daerah, karena itu butuh pembangunan. Muncul -lah sipil, mesin, elektro. Kemudian berkembang menjadi metalurgi, material, biproses, dsb. Karena itu anak teknik diajarkan untuk kuat, tangguh dalam menghadapi segala kondisi.
Kita, anak teknik, diberikan keunggulan menjadi pembelajar yang cepat. Jadi kamu coba open minded, jangan diem di rumah terus. Baca apa pun yang bisa dibaca dan nambah ilmu pengetahuan. Politik, sosbud, ekonomi, teknologi metal misalnya, dsbnya. 

Setelah itu, saya baru sadar. Benar sekali kata Bang Andi, dia selalu bisa membakar semangat saya.
Saya harus bangkit kembali, mereka saja bisa kenapa saya tidak bisa?
Rejeki orang memang berbeda dengan jalannya masing-masing. Mungkin saya termasuk orang yang harus banting tulang untuk meraih rejeki saya itu.
Karena itu saya baru saja buat mind map mengenai rencana jangka pendek, menengah, dan panjang saya.
Saya HARUS BISA mengembangkan segala potensi diri saya, yang selama ini tertutupi oleh ke-melankolisan saya.
Bismillah... "Allahumma yassir wala tu`assir" (Ya Allah mudahkan urusan ini dan jangan dipersulit)