Follow Us @soratemplates

Monday, December 31, 2018

Di Penghujung Tahun 2018

December 31, 2018 0 Comments
Selama 2018 kemarin kamu sudah melakukan apa saja teman-teman?
Apakah semua yang ingin kamu capai sudah terpenuhi?
Saya termasuk orang yang merugi sepertinya.. :(
Memang di tahun 2018 ini saya tidak memiliki misi khusus ataupun list-list seperti kebanyakan orang. Mungkin karena memang saya bukanlah tipe yang ambisius.


Resolusi 2018 kemarin itu saya hanya ingin :
- menjadi istri solehah
- bisa menyeimbangkan otak kanan dan kiri
- bisa lebih memanjakan hati dan pikiran. 

Nyatanya gimana? hihihi masih jauuuh sekaliii dari angan-angan.

- menjadi istri solehah
Ini masih dalam fasa belajar dan memperbaiki diri sih, susah banget yah menjadi muslimah dan istri solehah sejati tuh, banyak setannya. Alhamdulillah saya mulai belajar pelan-pelan untuk pakai kaos kaki (meskipun masih kadang suka gak pake) dan pelan-pelan belajar meninggalkan musik. Yang tadinya kerja dengerin musik, diubah jadi dengerin ceramah atau murotal juz 30, kadang ampuh, keseringan bikin ngantuk wkwk.

- bisa menyeimbangkan otak kanan dan kiri
Alhamdulillah saya punya ipad sekarang, meskipun masih nyicil alias belum lunas hahaha. Coba mulai gambar-gambar lagi pakai adonit di ipad, eh tapi ternyata kurang presisi. Jadi saya ingin beli apple pencil nanti ketika duit bonusan sisa banyak haha. Ada perasaan bahagia ketika sudah menggambar tuh. Yah sekarang sih lebih kepake untuk nonton youtube atau drakor aja ipad nya.
- bisa lebih memanjakan hati dan pikiran. 
Poin ini ternyata sulit lho untuk saya dan suami yang penghasilan nya ngepas untuk cicilan rumah, biaya perawatan mobil, sembari ikhtiar ke dokter huhu. Alhasil terakhir ke dr. Bote itu bulan Oktober lalu, sudah 2 bulan saya tak mampir kesana. Rasanya mau rehat sejenak sembari nabung untuk sekalian insem. Mungkin iya kami tuh butuh liburan.. Mungkin ketika kami sedang masa relax tanpa mikir ini itu, siapa tau Allah kasih, Aamiin Ya Rabbal Alamin ^^

Kemudian untuk tahun 2019 besok, gimana?

Sepertinya resolusi nya akan tetap samae, cuma sedikit ada tambahan, yaitu : "Paksakan untuk menabung". Dengan adanya tabungan sepertinya akan lebih mudah untuk memanjakan hati dan pikiran hihi. Duitnya bisa dipakai untuk berlibur ataupun inseminasi. Ingin membiasakan nabung lagi seperti masa-masa mau nikah dan mau beli rumah. Nabung itu katanya harus disisihkan terlebih dahulu, bukannya menunggu duit habis baru ditabung. Semoga bisa istiqomah ;)




Saya berharap di tahun 2019 nanti segala sakit di hati dan kenangan buruk masa lalu akan menghilang tanpa bekas, tak ada lagi iri dengki, dendam dan penyakit hati lainnya. Semakin menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sebuah persinggahan dan kehidupan di akhiratlah yang kekal. Membenahi diri satu sama lain untuk membentuk keluarga yang sesuai ajaran Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Aamiiin :')

Terima kasih 2018, selamat datang 2019.

Thursday, December 6, 2018

Teruntukmu, Hujan

December 06, 2018 0 Comments


Aku selalu suka hujan..
Setiap rintik yang jatuh ke bumi selalu membawakan kenangan
Kenangan yang mudah terkuak meskipun berakhir menyakitkan,
Pengungkit cerita antara kamu dan dirinya

Hujan itu romantis kataku.
Pemberi rasa dan suasana yang indah.
Pengingat rindu akan orang terkasih.
Ada sensasi yang tak bisa diucapkan dan dideskripsikan ketika berdiri di tengah hujan.
Suara, aroma, dan suasananya lah yang selalu membuatku rindu ketika musim kemarau datang.
Dari sejak tetesan pertama yang menimbulkan aroma khas, petrichor namanya,
berlanjut dengan rintuk hujan yang semakin lama semakin deras,
hingga berakhir dengan sebuah pelangi yang terlukis di langit bersih.

Hujan itu pembawa berkah untuk bumi dan seisinya,
hingga tak heran mengapa Allah menjadikan nya sebagai waktu mustajab untuk berdoa.
Dia basahi seluruh permukaan bumi tanpa pilah pilih, 
mengalir dari hulu ke hilir, dataran tinggi ke rendah,
hingga ke sela-sela tanah yang meretak gersang di musim kemarau.

Mungkin iya aku ini Pluviophile, si Pemuja Hujan.
Mungkin bukan 100% katamu ketika mendengar aku masih memakai payung dan jas hujan.
Bukan karena takut basah, tapi takut tak bisa menyelesaikan tanggung jawabku keesokan harinya sebagai pekerja.
Dulu ketika setiap hari hanyalah waktu untuk bermain, aku adalah Pluviophile sejati.
Tak pernah segan untuk berlari tanpa pelindung saat hujan turun dengan derasnya mengguyur bumi, 
tak pernah lelah dan merasakan sakit seperti sekarang, di zaman yang kian modern nan canggih ini.

Hujan di bulan Desember kali ini terasa syahdu.
Ketika jenuh kerja meradang, mendung penyelimut bumi lah yang menyemangatiku.
Ketika pikiran penat dan hati dipenuhi amarah, rintik hujan lah penangkalnya.
Ketika jiwa manusia yang tak pernah puas mulai bergejolak, turunnya hujan menjadikanku bersyukur masih diberikan rumah yang sangat layak dibanding mereka yang tak beruntung.
Meskipun untuk beberapa orang kamu selalu dimaki,
Tapi kamu, hujan, adalah salah satu tanda bahwa Allah penyayang umatNya.
Bila suatu saat nanti kamu tak hadir sepanjang tahun hingga bertahun-tahun lamanya, 
aku rasa itulah saatnya semesta telah sampai di penghujung usia.



Friday, November 2, 2018

Review Drama Korea “Because This is My First Life”

November 02, 2018 0 Comments
Kali ini ingin ngebahas salah satu drama korea yang judulnya “Because this is my first love”. Sebenarnya ini drama tahun 2017 yang baru direkomendasiin sama sepupu dari suami. Bulan Oct ini saya resmi cuti sebulan, unpaid leave, hihi modal nekad banget karena pingin istirahat sejenak dari ke stress-an kerja.


 
Well this drama is so worthed to watch. Kenapa? Dari drama ini saya belajar banyak hal, tentang kehidupan di Korea yang keras, pekerjaan, hubungan pertemanan dan tentunya masalah cinta. Bukan seperti reviewer lainnya, kalau membahas film atau drama saya lebih ke point yang di dapat dari film itu, kalau sekedar ulasan cerita sepertinya kalian bisa langsung googling sih hehe. 

Ini dia beberapa poin yang ngena banget di saya :

- Permasalahan tempat tinggal masih menjadi kebutuhan pokok untuk semua penduduk di berbagai negara.
Ternyata di Korea untuk punya tempat tinggal juga sulit, dimana 300 dollar atau senilai 3,9juta rupiah termasuk paling murah untuk kamar single dngan kondisi numpang di apartemen orang.  Kalau dibandingkan di Indonesia, nilai segitu sudah dapat sewa apartemen di tengah kota, at least apartemen studio lah ya. Saya belum lama sempat cari-cari kosan untuk kami berdua, dekat dengan kantor saya di Halim, Jakarta Timur, minimal harus 900rb-1juta dengan lingkungan yang bersih dan tidak kumuh, syukur-syukur sudah plus AC hehe. Daerah tsb sudah termasuk tengah kota karena dekat busway, stasiun cawang dan LRT yang masih dibangun.
- Lulusan universitas ternama belum tentu pekerjaan dan gajinya besar seperti ekspektasi orang tua, orang lain, atau bahkan ekspektasi sendiri. 
Kalau poin ini sih sama kaya kisah saya haha, dimana gaji sebagai engineer yang saya dapatkan bisa dibilang jauh dari teman-teman saya yang lain. Tapi setiap orang harus memilih, kalau si karakter utama di drama tsb memilih bekerja sesuai passion, kalau saya bekerja di lingkungan yang sehat dan nyaman. 

- Pernikahan untuk kebanyakan pria adalah sebuah momok yang amat sangat ditakuti
Yap, di drama korea ini dikisahkan ada sepasang kekasih yang sudah 7 tahun menjalin hubungan, 5 tahun tinggal bareng, namun si pria takut luar biasa ketika si wanita ingin sekali dilamar. Pria kebanyakan berpikir bahwa menikah itu harus punya penghasilan tinggi, tempat tinggal yang bagus, belum lagi biaya untuk makan sehari -hari yang tidak kecil, dan masih banyak hal lagi yg mereka takutkan. Karena pria lebih memakai logika dibandingkan wanita, itulah mengapa mereka mengkhawatirkan banyak hal. Sedangkan wanita lebih mementingkan perasaannya, ketika dirinya sudah cocok dengan lelaki yang sudah dia pacari bertahun-tahun lamanya, butuh apalagi sih biar bisa segera bersatu? Yah meskipun banyak juga wanita yang matrealistis dan realistis dengan kebutuhan hidup jaman now yang tidaklah murah, sehingga mereka menekan pria dan menjadikan pria semakin ketakutan kalau gaji mereka tidaklah bisa memenuhi kebutuhan si wanita.

- Pernikahan itu bukan hanya menyatukan pria dan wanita, tapi juga menyatukan masing-masing orang tua
Seperti drama-drama korea kebanyakan, tokoh utama di drama ini juga mengalami "kawin kontrak". Sang pria membutuhkan sang wanita untuk merawat rumahnya, sedangkan sang wanita membutuhkan tempat untuk dia menginap. Namun mereka harus saling beradaptasi satu sama lain dengan keluarga masing-masing seperti layaknya pasangan suami istri pada umumnya. 
Di drama ini diperlihatkan usaha masing-masing tokoh utama untuk memenangkan hati orangtua masing-masing. Kita semakin sadar bahwa pernikahan tidak semudah membalikkan tangan, yang hanya bermodalkan keberanian, niat, keuangan yang cukup untuk melangsungkan pesta, tapi juga butuh komitmen dan tekad yang kuat untuk mempersatukan kedua keluarga serta memberikan perhatian yang seimbang pada keluarga istri maupun suami.

- Jangan lupa dengan mimpi
Kita bisa melihat jatuh bangun si tokoh utama wanita yang bermimpi menjadi penulis di drama ini. Dia sengaja ambil jurusan Sastra sebagai salah satu jalan untuk mencapai mimpinya tsb. Meskipun harus jadi asisten writer di awal-awal, menerima ejekan karena pekerjaannya tidak mapan padahal dia lulusan universita ternama,, namun dirinya tetap tegar menghadapi itu semua.
Kadang kita lupa akan mimpi kita sedari kecil ketika sudah memasuki dunia kerja.
Apakah kerjaan kamu sesuai passion mu? 
Apakah mimpi mu akan kau pendam, lupakan dan lepaskan begitu saja?
Atau apakah kamu masih punya mimpi yang sama hingga sampai saat ini?
Yah.. mimpi saya masih sama. Namun sepertinya effort saya ini belum ada apa-apanya dibandingkan yang lain :(

Jadi, untuk kamu yang penasaran dengan drama ini, silahkan ditonton aja ya. Mungkin kalau kamu gregetan sama alur sebuah film/drama macem saya, skip-skip aja hehe. Jangan jauh-jauh tapi skip nya biar gak ketinggalan sama alur ceritanya. Selamat menikmati dan mengamil hikmahnya :)


Thursday, September 13, 2018

Ikhtiar Hamil (#Part 8)

September 13, 2018 6 Comments
Ternyata berat badan itu ngaruh banget lho untuk kita-kita yang PCOS!
Tau darimana? Tau dari pengalaman kemarin after bulan Ramadhan, berat saya turun hinga 2,5 kg karena males banget buat makan nasi pas buka puasa, sesekali aja kalau lagi pingin banget. Yaah meskipun sekarang efek yo-yo lagi sih, naik lagi 1,5 - 2kg.

Saat Ramadhan itu, semua olahraga di stop, baik di kompleks rumah atau di kantor. Jadi lah saya gak mens, sudah telat hampir 2bulan, sudah hopeless aja bakalan dikasih obat biar mens.
Menjelang libur lebaran saya sudah siap siaga kalau pasti gak mens nih, booking untuk tanggal 4 Juli karena udah full banget katanya.

Eh ternyata Allah berkehendak lain, saya mens H-2 lebaran dong. Langsung saya telpon lah ke RSIA Tambak nya, karena sudah ada planning mesti ngapa-ngapain aja begitu mens.
Dokter Botefilia meminta untuk kontrol di rentang hari 10,11,12 dari hari pertama mens dan minum obat Profertil dari hari ke 2-6 mens. FYI, profertil ini ternyata kaya gampang terlarut begitu ditaruh diatas lidah, jadinya berasa pahit banget.
Alhamdulillah dapet lah saya waktu untuk kontrol tanggal 23 Juni urutan no ke 42 saudara-saudara wkwk.

Tanggal 23 Juni 2018
Dokter Bote : halo Bu Riezqa.. sudah mens yaa?
Saya : iya dok, tapi kemarin telat hampir 2 bulan
Dokter Bote : iya gpp, yang penting gak perlu pakai obat untuk mancing mens nya, kita periksa dulu ya kondisi telurnya..

Kemudian kami pindah ke kursi untuk usg dan terlihat si telur yang bentuknya keseringan begitu, bulat-bulat semacem lihat buah anggur.
Dokter Bote : nih keliatan ya, telurnya sudah lumayan besar nih, sekitar 11 mm
Saya : oh gitu ya dok..

Kembali ke meja konsultasi.
Dokter Bote : Jadi nanti saya resepin untuk minum obat profertil lagi, lalu suntik gonal ya begitu hari ke 7 mens di klinik bersalin, nanti hari ke 8,9,10 janjian sama saya untuk cek telurnya.
Saya : oke dok.. ini saya mens karena berat saya turun ya?
Dokter Bote : iya bisa juga karena itu dan Diaformine nya mulai bekerja. Kalau PCOS kan yang penting kita dapat telur 1 gede yang siap dibuahi.
Saya : baik dok.. terima kasih ya.

-------Terapi Profertil & Diaformine

1. Haid Siklus I
Tanggal 16 Juli ternyata saya mens, cuma telat 4hari! Allahu Akbar.. Senang sekali rasanya hanya telat dalam hitungan hari saja. Tapi siklus bulan ini cuma 4 hari saja, karena yang saya tahu minimal hari untuk wanita normal hanya 3 hari, jadi saya diemin aja deh. Tetap minum Diaformine, Profertil di hari ke-2, dan tiba saatnya untuk suntik di hari ke-7 mens.

Tanggal 22 Juli 2018
Sesuai perintah dokter Bote, saya ke bagian klinik bersalin dengan suami. Suami tunggu di luar dan saya masuk sendiri di dalem. Deg-deg-annya luar biasa. Saya sudah panjatkan segala doa biar hati lebih ringan dan berani.
Suster : ibu ini program untuk anak ke berapa?
Saya : pertama sus
Suster : oh baru pertama. Infertil nya sudah berapa tahun memang?
Saya : 2,5 tahun sus
Suster : banyak kok nih yang suntik gonal juga, ada yang sampai berkali-kali. semoga lewat dokter bote ya bu jalannya
Saya : iya sus, amiin..
Suster : relax ya bu.. Bismillahirrahmanirrahim... (sambil nyuntik, sambil baca-baca doa juga :') )
Saya : ........... (baca semua doa yang dirasa cocok)
Suster : sudah ya bu.. ini rasanya memang nyeri, ibu bisa rebahan dulu istirahat disini.
Masya Allah sakitnya disuntik di perut, pengalaman pertama, biasanya cuma di akupuntur aja. Ternyata akupuntur mah gak ada apa-apanya sakitnya. Begitu jarum suntiknya masuk sih gak sakit, eh begitu cairannya dimasukkin..itu kaya berasa sampe ke pembuluh darahnya sakit plus nyerinya. Maaf kalau saya berlebihan, mungkin karena saya sensitif sekali kulitnya jadi berasanya begitu.


Setelah dirasa udah enakkan, saya ke depan nyamperin suami lalu kita pulang. Dijalan pulang, entah ini cuma sugesti atau doang ya, saya ngerasa begah plus mual. Mungkin efek dari suntikan tadi, pikir saya. Untuk menetralisasi perut, saya minta beli es krim cone nya McD sama suami, mwehehe =9

Hari Minggu ini, sahabat-sahabat saya di kampus, plus anak dan suami mereka akan berkunjung ke rumah. Hectic lah itu, beresin ini-itu, nyiapin makanan ini-itu. Hingga malam hari setelah mereka pulang, perut saya keram sekali, seperti mau mens.

Tanggal 25 Juli 2018
Hari ke-10 pas sekali dengan jadwalnya dokter Bote, jadi saya reservasi di hari itu.
Alhamdulillah bisa disisipi diantara pengunjung lainnya.
Dokter Bote : Halo bu Riezqa.. gimana gimana? sudah suntik dan mens ya?
Saya : Iya sudah suntik dok hari minggu lalu.
Dokter Bote : yuk kita periksa ukuran telurnya..
~Pergi ke meja periksa.

Dokter Bote : Nah ini ada yang besar nih (periksa ke kanan, lalu ke kiri). Cuma satu aja nih yang ini.
Saya : ukurannya berapa dok?
Dokter Bote : 18 mm. Kalau gitu langsung disuntik pemecah telur aja ya bu besok.
Saya : eh?
Dokter Bote : lho bukan program inseminasi ya?
Saya : belum dok hehe (alamak duit darimana saya..  )
Dokter Bote : ooh mau secara alami dulu aja ya? nanti berhubungannya hari kamis, sabtu, senin ya.. nanti kalau mau, dilamain aj aberbaring nya setelah berhubungan.
Saya : oke dok.. emang kalau biasanya pecahnya butuh berapa lama ya?
Dokter Bote : beda-beda setiap orang. bisa cepet atau lama. ini nanti kalau ibu telat mens, tandanya telurnya belum pecah tuh, dia telat pecahnya. dan belum tentu dalamnya telurnya bagus.
Saya : saya lupa dok, telurnya pecah dulu baru siap dibuahi ya? (sejujurnya saya lupa pelajaran biologi wkwk ini memalukan sih )
Dokter Bote : (sambil nabok pelan) hush ya pecah dulu folikel nya nanti akan ada sel telur yang siap dibuahi.
Saya : ooh gitu dok hehehe (ketawa-ketawa karena ketahuan bodohnya)
Dokter Bote : nanti untuk bulan selanjutnya kaya gini lagi ya, minum diaformine, profertil di hari ke-2 mens, suntik gonal lagi. kalau mens nya masih telat, nanti pakai suntik pemecah telur ya.
Saya : oke dok, siap. terima kasih..
Dokter Bote : yak mari..

Ini dia siklus telurnya wanita :

sumber : https://juliantowitjaksono.com/2015/09/06/ingin-hamil-siklus-ovarium-dan-tanda-gejala-wanita-subur/

2. Haid Siklus II
Setelah itu saya dan suami menanti-nanti, apakah program kemarin berhasil atau tidak. Ternyata mens datang setelah telat 1hari saja. Alhamdulillah
Sama seperti program sebelumnya, saya minum Profertil dari hari ke-2 sampai ke-6 mens, suntik gonal di hari ke-7 mens. Siklus kali ini pun hanya berjalan 5hari saja, karena masih batas normal saya masih belum bertanya-tanya mengenai ini ke dr. Bote.

Tanggal 22 Agustus 2018
Suntik kali ini suster nya lebih kejam. Karena ketika berapa ml cairan gonal disuntik, dia merubah arah suntikan, entah mencari nadi atau biar lebih cepet masuk ke darah, saya pun kurang paham. Yang saya rasakan sih arah suntikan berbeda sebanyak 3x, dan itu Masya Allah sakitnya. Gak kebayang ibu-ibu pejuang bayi tabung yang setiap hari disuntik sampai biru-biru. 

Tanggal 25 Agustus 2018
Hari ini waktunya kunjungan ke dr. Bote,  untuk ngecek folikel telur lagi. Hasilnya adalah folikel saya kecil-kecil, kurang dari 10 mm semua. Sedih.
Setelah dipikirin lagi, bulan Agustus ini memang kerjaan saya lebih banyak dari bulan kemarin, dengan begitu tingkat ke stress-an nya juga bertambah sehingga telur tidak berkembang meskipun sudah dengan obat yang sama dan suntikan yang sama.
Dokter Bote memberi saran untuk stop obat profertil nya, hanya disuruh terus minum Diaformine saja dan saya dikasih Ovacare untuk vitamin si telurnya.

Setelah kejadian hari itu, saya dan suami berpikir, sepertinya memang saya butuh rehat sejenak. Rasanya sedih luar biasa ketika suntikan kemarin gak ngaruh. 
Karena itu saya propose untuk ambil cuti sebulan unpaid, dengan harapan semua stress hilang, pikiran relax dan mencari semangat yang baru. Bismillah...






Saturday, August 25, 2018

Ikhtiar Hamil (#Part 7) : Terapi Akupuntur

August 25, 2018 2 Comments
Dahulu saya pernah berdoa,
Ya Allah kalau ada penelitian atau apa pun untuk program kehamilan, saya rela ya Allah. Karena duit yang saya punya terbatas untuk mengikuti berbagai macam program hamil lainnya. Mau sekali bayi tabung atau inseminasi, mudahkan rezeki kami ya Allah..
Kurang lebih seperti itu, entah di tahun 2017 apa 2018 saya sempat berdoa seperti itu.
Tiba-tiba di grup PCOS Facebook ada yang nge-post mengenai penelitian efek akupuntur pada wanita yang terserang PCOS di RSCM.  Sistemnya adalah calon responden akan melakukan seleksi tahap awal, yakni periksa lab dan periksa ke dokter untuk dilakukan USG (dengan biaya sendiri). Bila memenuhi syarat, maka akan diberikan terapi akupuntur gratis selama penelitian berlangsung. Setelah diskusi sama suami, dia menyuruh saya untuk mencoba saja program tsb, sekalian cek lab, kalau lolos ya Alhamdulillah, kalau gagal yaudah.  

Tanggal 10 April 2018
Saya janjian dengan dr. Lydwinna untuk ke Lab ambil darah dan antre di poli endokrin. Saya bertanya-tanya, kenapa ke endokrin? Setelah saya googling ternyata ada hubungan antara hormon insulin dengan para pejuang PCOS. Ada yang PCOS dengan resistensi insulin dan ada yang tidak. Berdasarkan hasil percakapan saya dengan dr. Lydwinna dan dr. Wina, penelitian mereka ini memiliki persyaratan yaitu :
1. Besar folikel telur >10 mm
2. Insulin Resistance

Alhamdulillah saat itu telur saya sudah besar dan dinding tebal, pertanda akan mens. Tinggal tunggu kelanjutan hasil dari tes darah untuk melihat apakah saya PCOS yang resistensi insulin apa bukan.

Tanggal 11 April 2018
Hasil Lab diumumkan dan mulai hari itu saya resmi menjadi PCOS dengan Resistensi Insulin, itulah kenapa saya dikasih obat Metformine, Diaformine atau Inlacin. Untuk besar nilai HOMA IR (Insulin Resitance) nya mohon maaf saya lupa berapa, yang pasti indeks tsb berasal dari perhitungan gula darah kita ketika puasa dan insulin ketika puasa (CMIIW ya)

Resistensi Insulin itu apa sih?
Wanita yang memiliki PCOS sering memiliki reseptor insulin yang tidak berfungsi efisien. Hal ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin, yang memaksa pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak dan lebih untuk mendorong glukosa ke dalam sel.Insulin ini merangsang hormon testosteron/androgen pada PCOS meningkat sehingga menghambat kerja folikel untuk berkembang. Resistensi insulin disebut juga sebagai Diabetes tipe 2, dimana bila dibiarkan maka beresiko sakit jantung, stroke, gagal ginjal, dll.*
Kurang lebih seperti itu..

Setelah diskusi dengan dr. Lydwina untuk mulai terapi kapan dan dimana, ternyata langsung dimulai dong terapi nya hari itu juga. Dengan bermodalkan nekad, tapi tetep deg-deg ser, saya dengan gagah berani datang ke tempat praktek beliau. FYI, dr. Lydwina adalah dokter umum yang sudah punya ijin praktek akupuntur, cuma sekarang dia lagi ambil Sp. Ak nya aja makanya melakukan penelitian ini. 

Responden untuk penelitian ini kurang lebih 32 orang (CMIIW) dengan persayaratan  seperti yang saya sebutkan tadi itu. Kalau dr. Lydwina melihat efek akupuntur terhadap insulin resisten sedangkan dr. Wina melihat efek akupuntur terhadap besar folikel telur.


Terapi direncanakan untuk dilakukan selang-seling (kalau tak ada halangan), sebanyak 12x pertemuan atau disebut 1 periode. Kata dr. Lydwina, memang gak langsung hamil dengan dilakukan akupuntur ini, biasanya 2-3x periode baru terjadi perubahan. Akupuntur ini membantu untuk melancarkan peredaran darah, gak heran kalau terapi ini banyak peminatnya dan bisa menyembuhkan banyak penyakit. Untuk PCOS manfaat akupuntur bisa kalian lihat di website ini ya. 

Honestly, bagi mamak-mamak yang juga kerja dan rumahnya jauh sekali diujung dunia (padahal cuma di Bekasi, wkwk), ini sungguh melelahkan. Mungkin tanpa sadar juga saya malahan jadi stress . Capek di kantor, capek ke tempat terapi, lebih tepatnya capek di perjalanan nya. Bahkan beberapa mamak menyerah di tengah jalan karena gak sanggup bolak-balik nya. Hingga tibalah pengujian akhir dengan ambil darah dan di usg kembali. 

Hasilnya adalah insulin  puasa saya malahan naik dan sempat telat mens hingga 7 hari, yang berarti telur belum matang sempurna. And you know what? Hasil yang baik terjadi pada Ibu Rumah Tangga yang tidak bekerja, mungkin emosi mereka lebih stabil kali ya daripada mamak-mamak pekerja terutama wilayah jabodetabek yang suka kena macet. 

Karena hasil yang masih jelek, dr. Lydwina dan dr. Wina mengambil kebijakan untuk memberikan 1x periode lagi gratis secara cuma-cuma. Bedanya adalah tidak diberika plester di kulit sebelum jarumnya ditusukan. Kebayang dong sakitnya.. 
Iya saya cemen banget kalau soal suntikan, karena kulit saya sangat sensitif. Terapi 12x yang pernah dilakukan sepertinya gak bikin saya kebal sama jarum akupuntur .  

Surprisingly, jarum akupunturnya ditaro sampai ke kepala lho. Itu sumpah seremin hahaha (maapkan saya cupu). Di periode kedua ini dr. Lydwina pun memberikan variasi di setiap kunjungan. Kunjungan ke sekian dan sekian harus di punggung. Kunjungan ke sekian, ditambah dengan penyinaran. Sampai waktu dimana saya berada di titik terjenuh dan stress teramat sangat. Setelah kunjungan ke-4 saya menyerah. Saya pilih untuk stop terapi tsb, dan pilih untuk relaksasi dan stress controlling sendiri. 

Saya percaya semua pengobatan pasti ada manfaatnya, meskipun hasilnya belum terlalu kelihatan di saya, tapi lingkar pinggang saya berkurang sekitar 3cm kalo gak salah. Selama di akupuntur juga keinginan untuk nyemil nya gak terlalu besar, oleh karena itu akupuntur juga sering dipakai bagi mereka yang ingin badannya kurus. So buat kamu PCOS fighters jangan takut ya sama akupuntur, semua balik ke masing-masing orang kok ada yang terasa sakit ada yang engga, katanya sih tergantung titik saraf yang kena saat jarumnya ditusukkan.

Jangan lupa, Allah Maha Melihat dan Mengetahui usaha hambaNya. Jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru demi penyembuhanmu. Perihal anak adalah bonus yang Allah akan berikan pada kita .



Sumber :
*http://www.wishingbaby.com/pcos-dan-resistensi-insulin/




Tuesday, August 7, 2018

Take a Chance, Make a Change

August 07, 2018 0 Comments

Setiap manusia diberikan berpuluh-puluh, ratusan, bahkan ribuan kali kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi kebanyakan dari kita sadar akan kesempatan tsb hanya hitungan jari saja. Itulah mengapa sering kita mendengar dengan kesempatan kedua, bukan kesempatan yang ketiga atau keempat. Kita selalu menganggap itu adalah kesempatan kedua, padahal sudah banyak kesempatan kedua lainnya yang sudah kamu lewati begitu saja tanpa kamu sadari. Kesempatan kedua itu sebenarnya adalah saat mendapatkan hari telah berganti ketika kamu bangun di pagi hari.

Manusia dikatakan makhluk yang sempurna karena memiliki akal dan pikiran. Kita bisa menentukan baik dan buruk dalam setiap berperilaku, berbeda dengan makhluk Allah lainnya. 
Lantas kenapa masih banyak terjadi kejahatan di dunia ini? Karena nafsu juga diberikan oleh Allah secara cuma-cuma kepada manusia. Bilamana mereka yakin setiap perbuatan pasti dilihat Allah, pasti manusia akan memakai akal, pikiran, nafsu mereka di jalan yang baik.

Bahkan banyak dari kita, manusia, yang meminta selalu diberikan kesempatan kedua pada orang yang merasa dia sakiti, padahal sudah berkali-kali dia lakukan :  
menyakiti-mohon maaf-mengulang kesalahan kembali
Siklus tsb bagaikan lingkaran setan yang terus menerus berputar dan sulit berhenti. Namun sampai kapankah kita bisa memberikan kesempatan kedua pada seseorang? Terkadang ada rasa tidak enak, segan, kasihan, atau mengatas-namakan cinta, sehingga kesempatan kedua sering kita berikan pada orang yang keasyikan dengan ego mereka sendiri tanpa mementingkan perasaan kita.
 

Sebelum semuanya terlambat, sebelum kamu dipanggil kembali oleh Tuhan untuk meninggalkan dunia ini, sebelum orang tersayang meninggalkan kita, maka putuskanlah kamu ingin menjadi siapa di hari esok. Seperti di salah satu lirik lagunya Kelly Clarkson yang berjudul "Breakaway" : take a chance, make a change. 

Hidupmu tidak akan berubah bila kamu tidak mengambil sebuah pilihan, berhenti atau tidak akan berhenti sama sekali
 

Thursday, July 19, 2018

Putus Cinta

July 19, 2018 1 Comments
Kembali saya dikagetkan dengan teman yang cerita bahwa dirinya putus ketika persiapan nikah..
Di bulan ini, bulan yang sama tepat 3 tahun yang lalu ketika badai hebat pernah datang di kehidupan saya. 

Saya pernah di kondisi itu 3 tahun yang lalu, saat bulan puasa, 30 hari sebelum lamaran secara resmi, 5 bulan sebelum pernikahan. Miris banget ya? Alhamdulillah sekarang sih udah bisa senyam-senyum aja kalo cerita ulang, meskipun keselnya gak bisa hilang wkwk 

Sungguh saya mengerti rasanya seperti apa, ketika semua berjalan tak sesuai rencana, ketika kekasih hati yang sudah lama bersama ternyata meninggalkan kita demi orang lain. Mungkin saya bisa kasih beberapa gambaran do and don't yang bisa kalian lakukan bila kebetulan dalam kondisi tsb.

1. Dont blaming yourself !
Gak semua sih orang yang patah hati ngerasain ini, yang punya kecintaan terhadap dirinya besar biasanya gak merasakan ini. Tapi buat kaya saya, yang punya kepribadian perfeksionis-melankolis gampang banget merasa kaya gini :
 "duh salah apa ya gue sampe dia kaya gitu?" 
" kemarin sih gue marah-marah mulu ke dia, jadinya dianya kabur kan.." 
dan masih banyak lagi pertanyaan di otak yang nyalahin diri sendiri. Sesungguhnya..tidak semua itu salah kamu kok. 
Dia juga salah karena sudah mengkhianati janji untuk saling setia satu sama lain. Dia salah karena sudah membukakan pintu hatinya untuk tamu yang tak diundang. Kamu meskipun ditinggalkan, sejatinya lebih baik karena kamu sudah setia dari awal hingga akhir. 
Setidaknya pasanganmu selanjutnya nanti akan tahu kalau kamu adalah pasangan yang setia

2. Take your time to release your emotion


Sebaiknya kamu ambil cuti aja kalau gak bias fokus kerja. Terserah itu mau dipakai buat jalan-jalan sama temen/sahabat/keluarga, atau dipakai untuk nangis ngeluarin semua uneg-uneg, serta emosi yang sulit dikeluarkan karena telah berjuang sejauh itu untuk dia tapi dianya malah ninggalin.
Semua itu manusiawi banget kok, tapi jangan lupa kalau ada Tuhan yang melihat segala perbuatan kita, jangan sampai malah menyakiti diri sendiri atau punya niatan gila untuk bunuh diri.
Bunuh diri bukanlah jawaban atas segala kesakitan hati, percaya deh. Iya di dunia kelar, tapi di akhirat nya malahan gak kelar-kelar karena akan diminta pertanggung-jawabannya sama Allah YME.


3. Dont forget that you are a social human
Orang yang extrovert kebanyakan akan nyebar aib si mantan kemana-mana atau posting galau terus menerus. Sedangkan orang introvert, pasti akan semakin menyembunyikan dirinya dari dunia luar.

Jangan lupa kalau kita tuh makhluk sosial, yang tetap butuh orang lain. Ketemuanlah.. even cuma untuk bukber atau kongkow sebentar. Kalau barengan orang lain kan se-enggak nya pikiran kita tidak terfokus pada kesakitan hati kita, ada teman untuk diajak ngobrol, ada teman chatting dan teman buat diajak jalan. 
Tapi jangan dipaksa ya, kalau emang malah takut bikin annoying orang lain karena kelakukan kita yang masih suka marah-marah karena kesel diselingkuhin atau nangis gak ada jeda, balik ke no 2 deh, just take your own time..

4. Re-balance your heart with your human logic
Bagian ini sulit terutama untuk wanita yang hatinya lebih berjalan dari logika. Dia hanya mendengarkan hati dan mengedepankan kesakitan hatinya. Setelah itu posting yang galau-galau di sosmed, ingin kasih tau ke semua penjuru dunia kalau hatimu lagi terluka. 
Saat saya di fase ini Alhamdulillah bertemu buku yang judulnya "Sepotong Hati yang Baru" karya Tere Liye. Hanya sebuah cerpen, tapi bisa memelekkan logika saya yang sudah tumpul saat itu, bahwa cinta itu sebenarnya hanyalah rasionalitas semata.

Kalau kamu jatuh cinta sama orang lain pasti ada alasan masuk akal yang tanpa kamu sadar itu ada, seperti paras yang rupawan, baik, suka menolong, murah senyum, jago olahraga, pintar, dan masih banyak lagi. Karena kalian sudah saking terbiasanya bersama dan percaya, jadinya susah buat "melek" dengan kesalahan-kesalahan yang dia buat sampai akhirnya selingkuh. Padahal mungkin dari hari sebelum-sebelumnya kita tanpa sadar lihat dia asik chattingan sama cewe lain yang katanya teman, atau bilang nginep di rumah teman ternyata kemana.
Padahal kalau kamu posting ke socmed ke-galau-an kamu, cowok tsb juga gak bakal peduli, gak menyesal, alias masa bodoh dengan apa pun yang kamu lakukan. Karena apa? karena kamu bukanlah yang dia utamakan dan dia pedulikan saat ini, tapi wanita itu. 
Sekarang kalau kamu bersedia balikan lagi sama dia, terus jadi nikah, mau diselingkuhin buat ke sekian kalinya? kondisi sudah nikah itu lebih complicated lho. Better kita sudah tau kebobrokan pasangan kita sebelum keburu menikah, meskipun rasanya sakit banget. Coba ubah mindset kamu, dari yang gagal nikah, jadi cuma putus aja, dan itu hal yang lumrah terjadi. Trust me, it works..

5. Just move, make a new plan for your life
Ketika logika kamu sudah mulai berjalan, meskipun masih lamban, it's okay..good job for you!
Saatnya buat planning baru nih, setelah planning kemarin berantakan gara-gara si dia.
Coba kamu ingat-ingat tentang mimpi-mimpi mu yang masih belum tercapai. Fokus sama hal-hal positif yang kamu ingin tuju tsb.
Gak masalah kalau mimpi kamu cuma sebatas mau jalan-jalan ke pulau atau negara mana, atau belanja sampai berjuta-juta beli barang-barang wishlist kamu, ngelanjutin S2 atau cari kerja lain yang sesuai passion, dsb.


6. Fixing your heart and open your heart to other person again
Healing itu butuh waktu dan depend on masing-masing orang. Ada yang cuma butuh waktu minggu/bulan, ada juga yang mesti tahunan baru benar-benar "sembuh". Beberapa orang butuh orang lain untuk jadi pendamping sementara, bukan berarti kalian mencari pelarian ya..nanti malah kalian nyakitin hati orang lain.
Pendamping sementara ini bisa seumur, sejenis atau yang tipe nya cuma bisa nyaman sama lawan jenis, yaudah gapapa. Tapi ingat di awal kalian dekat sudah kamu tekankan kalau beri waktu untuk hati kamu agar sembuh dulu, biar dianya gak merasa sebagai pelarian doang. Ketika sudah benar-benar sembuh, barulah coba untuk buka hati kalian kembali. 
Di fase ini, mungkin beberapa dari kalian akan ngerasa susah buat percaya hati lagi, kaya gak PeDe buat bilang "yes this is the right person". Kalau kamu susah menjelaskan bagaimana perasaanmu, cobalah minta pendapat orang tua, mereka pasti lebih mengerti kamu dan bisa melihat tulus/ikhlas nya pendamping kamu selanjutnya. Jangan lupa untuk curhat dan meminta petunjuk pada Yang Maha Kuasa juga, karena Dia lah pemberi keputusan terakhir apakah dia jodohmu atau bukan




Buat kamu yang sedang merasakan kesakitan hati yang tiada tara, yakinlah semua ini akan segera berlalu. Kamu dipilih oleh Tuhan karena Dia tahu kamu sanggup mengahadapi ini semua. Langit tak akan runtuh, bumi tak akan lenyap, ketika kamu putus. Hidupmu harus berjalan seperti sebelumnya. Yakinlah bahwa Allah sudah menyediakan jodoh terbaik untukmu, yang sudah Dia tulis terlebih dahulu di Lauhul Mahfudz.


Note : Tulisan ini semata-mata hanya untuk membantu teman-teman yang sedang merasa dalam fasa tsb, bukan untuk membuka aib orang lain atau membuka luka lama.

Monday, July 9, 2018

Sebuah Harapan

July 09, 2018 4 Comments
Entah akan seperti apa ketika semua doa-doa kami akan dijawab Allah tepat pada waktunya nanti.
Ketika nanti saya dinyatakan hamil,
Ketika kami bisa melihat ada titik bervolume yang terlihat di usg yg sudah dilakukan hingga berpuluh-puluh kalinya
Ketika saya saat itu bisa mengetahui keberadaanmu meskipun masih sebatas embrio.
Sungguh akan luar biasanya kami bersyukur ketika momen itu tiba..
Bahkan ketika dokter bilang akan dilakukan suntik pemecah telur saat terlihat telur saya mulai membesar seperti wanita normal lainnya, rasanya sungguh luar biasa bahagia.
Ummi tak terbayang nak akan se-bahagia, se-bersyukur apa nantinya ketika Allah sudah mempercayai  kami untuk menitipkan kamu di rahim Ummi.


Sampai kemarin malam, Abah sudah 3 hari lembur hingga sampai rumah jam 00.30 pagi. Dia berjuang sungguh keras demi menghidupi Ummi dan menanti kamu.
Di alam sana pasti lebih indah, tapi di alam ini akan ada Ummi dan Abah yang akan jadi pelindung mu 24 jam, mencintaimu hingga akhir hidup kami, dan akan selalu berusaha sedemikian rupa agar cita-cita mu tercapai.
Doa yang dirapalkan sekarang adalah semoga Allah menyiapkan calon kehidupan yang sudah Dia tulis di Lauhul Mahfuz semenjak Ummi dan Abah diciptakan.
Hanya doa tulus tak memaksa tapi sering dipinta saat sujud terakhir yang telah kami lakukan sampai sekarang.
Ummi & Abah yakin, kamu akan segera datang kelak nak.. :">



 -6 July 2018-

Tuesday, May 1, 2018

Ikhtiar Hamil (#Part 6)

May 01, 2018 19 Comments
Di tahun 2018 ini, kita berdua janji untuk usaha lebih giat lagi, demi dede bayi yang pernah di awal-awal nikah beberapa kali masuk ke mimpi, dan sampai saat ini saya masih ingat :)
Jadi pada mula penyebabnya adalah kembali haid yang tidak teratur lagi. Sudah lebih dari 1 bulan, mungkin sudah 2 bulan, haid saya tak kunjung datang. Yaah.. biasa lah ya penyakit bulanan nya orang PCOS.


Padahal keram mah udah dari kapan, PMS pun juga udah. Tapi si mens ga keluar-keluar.
Akhirnya nurut ikutin kata mama dan saudara yang pernah ke dokter tsb, namanya Dr. Botefilia, SpOG (K)FER, di RSIA Tambak. Sepupu ada yang program hamil sama beliau 2 orang, dan Alhamdulillah berhasil. Beliau juga spesialis konsultan untuk fertilitas terlihat dari gelar nya "(K)FER". Jadi Bismillah ya Allah... ridhoilah usaha kami ini ^^

~ Konsultasi I (30 Januari 2018)
Seperti biasanya ke RS, ditanya keluhannya apa, maksud tujuan apa, lalu mengantri lah di poli obgyn, dan pasiennya dokter bote Masya Allah banyak nya. Padahal itu weekdays, gimana kalau weekend coba ya.
Lalu sampailah giliran saya masuk ke ruangan si bu dokter. Saya kasih intro dulu sudah pernah cek apa saja, suami juga pernah cek apa saja. Kemudian dia cek usg trans-vaginal untuk me-recheck ulang apakah masih karena si PCOS atau apa.
dr. Bote :  nih.. keliatan ya ciri khas nya PCOS, Masya Allah...
saya : iya dok.. (bingung comment apa lagi)
Setelah itu beliau ngajak diskusi lagi.
dr. Bote : ini buat Ibu saya kasih Provera untuk 5 hari ya, sembari minum obat lain, Ovacare lagi, dulu pernah minum kan ya (karena beliau cek buku kunjungan ke RS JIH) sama Diaformine. Untuk PCOS diusahakan olahraga seminggu minimal 3x ya, kalau susah buat lari, jalan cepat aja, atau kalau ga aerobic, yoga, sepedaan juga gak apa-apa. PCOS mah biasa kaya gini, kita usaha dulu ya minum obat.  Nanti begitu sudah mens di hari ke-3, ibu tes hormon LH & FSH saya mau lihat perbandingannya.
Lalu untuk si Bapak,  saya kasih vitamin Starfer aja ya 3 bulan dulu, baru nanti di tes sperma nya lagi karena belum lama kan cek spermanya waktu itu. Jadi diminumin vitamin dulu aja.

------


~ Tes Hormon (hari ke-3 menstruasi)
Buat yang belum tau tes hormon itu kaya apa, cuma diambil darah aja kok. tapi yaa gitu..bisa mahal banget, tergantung RS tempat kita cek. Ada yg pake bantuan Lab lain, kaya di RSIA Tambak, ternyata dia pakai bantuan Prodia (kalau tau duluan, mending ke prodia nya langsung aja deh wkwk kan lumayan irit biaya). Hasil tes hormon bisa diambil kurang lebih 3 hari kerja.Biar gak bolak balik, suami dan saya akan ambil hasil tsb sembari kontrol bulanan ke dr. Bote. 

-----

~ Konsultasi II (28 Februari 2018)
Sampailah waktu dimana kita harus konsultasi lagi sama dokter Bote dengan membawa hasil tes Lab yang kemarin. dan ini hasilnya...
Hormon LH : 11.67 mIU/mL
Hormon FSH : 4.84 mIU/mL
Kalau kata dr. Bote, harusnya LH itu kisaran 2-4, untuk FSH nya kalau saya gak salah inget, masih dalam batas wajar. Nah untuk kita-kita penderita PCOS ini emang terlihat sekali dari lonjakan si LH. Hormon LH ini yang menyebabkan folikel telur tidak pecah, berakibat gak mens-mens, serta tak terbuahi.
Kemudian dr. Bote memberikan resep Diaformine untuk 3 bulan ke depan, dan datang saat bulan April nanti.



Somehow, saya merasa dr. Bote ini tidak memaksakan untuk kontrol bulanan rutin seperti pikiran saya sebelumnya. Dia lebih meminta pasien untuk tetap rutin minum obat Diaformine, kalau memang kondisi mendesak baru silahkan datang kembali (misal : telat mens nya sudah lama, dll). Suami pun gak langsung ujug-ujug diminta tes sperma, tapi diminta minum vitamin/suplemen dulu untuk mengetahui apakah ada efek dari vitamin tsb berdasarkan hasil tes sperma Jul 2017 lalu itu. Dia seperti mengerti kalau berobat untuk punya keturunan itu biayanya gak sedikit. Alhamdulillah dipertemukan dengan dokter seperti beliau.

Pokoknya Bismillah lah ya.. InsyaAllah semua dimudahkan Allah ^^



 

Thursday, March 1, 2018

Introspeksi Diri

March 01, 2018 2 Comments
Manusia dan segala kekurangannya, tak akan pernah habis untuk disebutkan.
Tak akan habis pula keinginan, hasrat dan ambisius nya.
Kadang saya terlena dengan indahnya rencana Tuhan yang diberikan pada saya, menjadikan saya riya' dan tanpa sengaja membuat iri orang lain yang mungkin sedang dalam keadaan tidak bersuka ria, patah hati atau lainnya.
Instropeksi saya yang selama ini masih sangat saya ingat adalah riya' akan hal ini :

  1. masuk UI (ini pun saya baru ngeh ketika lihat status saya berapa years ago di facebook)
  2. foto cute atau mesra dengan sang mantan (kala itu)
  3. patah hati (yap, saya merasa kala itu begitu riya' untuk menyebar nya di sosmed, mungkin pengaruh sifat saya yang begitu extrovert, atau hanya sebatas ingin memberitahu dunia bahwa mantan saya telah jahat, wallahu'alam)
  4. bertemu suami (saat mulai menjalin hubungan lebih serius)
  5. menikah dan kehidupan after married.

Pada saat itu saya tak pernah berpikir menjadi orang lain yang melihat postingan saya. Sekalipun berpikir pasti pikiran saya seperti ini : "pasti mereka juga bahagia, lihat aku bahagia"
Padahal nyatanya sih belum tentu. Mungkin saja saat orang lain melihat itu ada  yang sedang berjauhan dengan istri/suami (LDM), sedang menunggu jodoh atau menanti dilamar kekasih hatinya, atau sedang dalam masa transisi baru habis bercerai.
Kemudian sampailah waktu dimana saya sekarang ini. Ketika melihat beberapa socmed teman-teman kerja , SMA atau kuliah ketika mereka menge-share sesuatu yang saya belum miliki (red : anak).
Tak munafik, iya ada iri di hati ini. Seakan-akan saya ingin berkata kasar,
"Yaelah gausah dipamerin juga sih anaknya.."
"Iyaa.. gw tau anak lu lucu banget, tapi gak harus update tiap hari juga kan!"
"Sebegitu pamernya kah sampai pakai kata-kata yang penuh cinta kasih padahal sebelumnya mah boro-boro"
Tapi kemudian mencoba ber-positive thinking melihat itu semua,
"Oh lucu yaa.. wajarlah mamah muda, baru ngerasain punya anak, masih euforia, mungkin saat nya tiba juga akan seperti itu"
Pada akhirnya saya sadar, wujud riya pada diri tiap orang itu berbeda-beda, mungkin ada yang sadar alias sengaja, ada juga yang tanpa sadar. Kebanyakan dari kita adalah karena tidak sadar akan hal itu.
Seperti pepatah, semut di lautan tampak, tapi gajah di pelupuk mata tak tampak.


Di tahun 2017 kemarin itu benar-benar masa transisi sekali, ketika umur 25 menjadi 26 tahun, menjelang akhir tahun 2017 saya mulai berharap tidak melakukan hal riya' lainnya dan berkelanjutan di tahun 2018 sekarang ini.

Pada semua yang pernah tersindir atau tersakit atau merasa saya terlalu riya', mohon dibukaan pintu maaf sebesar-besarnya. Kita mulai lembaran yang baru yuk sembari memulai tahun yang baru ^^