Teruntukmu, Hujan
-RT
December 06, 2018
0 Comments
Aku selalu suka hujan..
Setiap rintik yang jatuh ke bumi selalu membawakan kenangan
Kenangan yang mudah terkuak meskipun berakhir menyakitkan,
Pengungkit cerita antara kamu dan dirinya
Hujan itu romantis kataku.
Pemberi rasa dan suasana yang indah.
Pengingat rindu akan orang terkasih.
Ada sensasi yang tak bisa diucapkan dan dideskripsikan ketika berdiri di tengah hujan.
Suara, aroma, dan suasananya lah yang selalu membuatku rindu ketika musim kemarau datang.
Dari sejak tetesan pertama yang menimbulkan aroma khas, petrichor namanya,
berlanjut dengan rintuk hujan yang semakin lama semakin deras,
hingga berakhir dengan sebuah pelangi yang terlukis di langit bersih.
Hujan itu pembawa berkah untuk bumi dan seisinya,
hingga tak heran mengapa Allah menjadikan nya sebagai waktu mustajab untuk berdoa.
Dia basahi seluruh permukaan bumi tanpa pilah pilih,
mengalir dari hulu ke hilir, dataran tinggi ke rendah,
hingga ke sela-sela tanah yang meretak gersang di musim kemarau.
Mungkin iya aku ini Pluviophile, si Pemuja Hujan.
Mungkin bukan 100% katamu ketika mendengar aku masih memakai payung dan jas hujan.
Bukan karena takut basah, tapi takut tak bisa menyelesaikan tanggung jawabku keesokan harinya sebagai pekerja.
Dulu ketika setiap hari hanyalah waktu untuk bermain, aku adalah Pluviophile sejati.
Tak pernah segan untuk berlari tanpa pelindung saat hujan turun dengan derasnya mengguyur bumi,
tak pernah lelah dan merasakan sakit seperti sekarang, di zaman yang kian modern nan canggih ini.
Hujan di bulan Desember kali ini terasa syahdu.
Ketika jenuh kerja meradang, mendung penyelimut bumi lah yang menyemangatiku.
Ketika pikiran penat dan hati dipenuhi amarah, rintik hujan lah penangkalnya.
Ketika jiwa manusia yang tak pernah puas mulai bergejolak, turunnya hujan menjadikanku bersyukur masih diberikan rumah yang sangat layak dibanding mereka yang tak beruntung.
Tapi kamu, hujan, adalah salah satu tanda bahwa Allah penyayang umatNya.
Bila suatu saat nanti kamu tak hadir sepanjang tahun hingga bertahun-tahun lamanya,
aku rasa itulah saatnya semesta telah sampai di penghujung usia.