Follow Us @soratemplates

Tuesday, November 10, 2015

Kewajiban Suami (Part 1)

November 10, 2015 0 Comments
Entah kenapa, sekarang saya lagi ingin menggali mengenai hak dan kewajiban suami dan istri.
Ingin menggali ilmu pengetahuan mengenai ber-rumahtangga, agar nantinya tidak salah dalam praktiknya.
Untuk suami, seperti yang kita tahu memiliki kewajiban untuk memberi nafkah lahir dan batin kepada isterinya, bahkan ada yang mengatakan sampai pada level menyuapi makanan ke mulut istri.

Seperti dari sumber yang saya dapatkan berikut ini :

Disangka Tugas Istri, Sebenarnya Hal Berikut Ini adalah Kewajiban Suami

Hal-hal yang lazim dikatakan sebagai tugas keseharian istri, dalam Islam sesungguhnya itu adalah kewajiban suami untuk memenuhinya. Semisal berbelanja di pasar, menyediakan makanan, mencuci, berberes rumah, dll.Bukan berarti istri tidak boleh melakukan, akan tetapi hal tersebut bukanlah kewajiban istri, dengan demikian.Suami semestinya jauh lebih menyayangi istri yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya menjadi kewajiban suami tersebut.
Pendapat 5 Mazhab Fiqih tentang hal ini:

1. Mazhab al-Hanafi
Al-Imam Al-Kasani dalam kitab Al-Badai’ menyebutkan : Seandainya suami pulang bawa bahan pangan yang masih harus dimasak dan diolah, lalu istrinya enggan untuk memasak dan mengolahnya, maka istri tidak boleh dipaksa. Suaminya diperintahkan untuk pulang membaca makanan yang siap santap.
Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya seorang istri berkata,”Saya tidak mau masak dan membuat roti”, maka istri itu tidak boleh dipaksa untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan pembantu untuk memasak makanan.
2. Mazhab Maliki
Di dalam kitab Asy-syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, ada disebutkan : wajib atas suami berkhidmat (melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.
3. Mazhab As-Syafi’i
Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, ada disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.
4. Mazhab Hanabilah
Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum kuda atau memanen tanamannya.
5. Mazhab Az-Zhahiri
Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.
Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur. 

Ternyata 4 mazhab besar plus satu mazhab lagi yaitu mazhab Dzahihiri semua sepakat mengatakan bahwa para istri pada hakikatnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya.
Kalau saya sih lebih berpikir untuk saling toleransi saja, terlepas bagaimana hukumnya menurut Islam.
Bila istrinya sedang tidak sibuk, maka sebaiknya melayani suaminya.
Bila istrinya sedang sibuk melakukan kewajiban (yang dianggap kewajiban oleh mayoritas masyarakat), maka sebaiknya suami mencoba mengerti, lebih bagus lagi membantu tugas sang istri.
Membangun sebuah rumah tangga itu alangkah baiknya bila berdua, bukan sendiri.
Sama-sama membangun fondasi yang kuat dengan bermodal cinta dan percaya,
mulai meletakkan bata satu demi satu, hingga nantinya terbentuk sebuah rumah yang utuh.
Butuh kerjasama yang baik antara suami dan istri

Bismillah yaa kak :)

Friday, November 6, 2015

Welcome November !

November 06, 2015 0 Comments

Selamat datang November !
Bulan bersejarah di masa lalu kami berdua.
Namun untuk tahun ini, di bulan ini, hanya akan menjadi bulan bersejarah untuk aku dan dia.
Mulai bulan ini...
kita sudah mulai saling menyesuaikan satu sama lainnya, karena hakikatnya saat dua insan bersatu meskipun sudah kenal lama dan bersahabat, mereka akan menunjukkan pribadi mereka masing-masing. kalau kata sepupu, penyesuaian itu tidak akan ada habisnya, bahkan nanti saat berumah tangga, karena setiap orang akan berubah sehingga perlu di adjust terus.
hidup berpasangan itu bukan untuk maunya dimengerti, tapi saling mengerti.
jadi gak bisa bilang "gue tuh ya begini".
menikah itu bukan perkara siapa yang akan menjadi pemimpin, karena lelaki sudah dikodratkan menjadi seorang imam bagi keluarga nya, tinggal istrinya yang selalu sedia setiap saat di samping nya, ibarat suami itu pilot, maka istri itu co-pilot nya.

jadi, mari kita luruskan niat :)



Saturday, October 24, 2015

#4 Pria dari Masa Lalu

October 24, 2015 0 Comments
Pernah merasakan 'jatuh' cinta untuk kedua kalinya?
Itulah yang terjadi pada kami.
Secepat dipertemukan kembali, secepat itu juga rasa sayang tumbuh diantara kami.
Rasa yang semakin besar hari ke-hari-nya.
Hanya pengharapan yang bisa terucap dalam setiap doa, begitu pun orang-orang yang mengetahui cerita kita, mereka pun ikut meng-amini.
Semoga yang mulanya aku, kamu, dan sekarang menjadi KITA akan :

saling menyembuhkan luka yang kini sudah mengering, namun pasti akan tetap sakit bila dikelupas kembali..
saling menjaga hati satu sama lain saat ujian orang ketiga itu datang, karena kita sama-sama tahu kita bukanlah orang-orang yang gagal untuk menjaga hati atau membukakan pintu untuk orang lain..
saling mengingatkan bila salah satu merasa lelah atau jenuh, sebab hal tsb adalah manusiawi namun bukan jadi alasan untuk bermain-main dengan hati dan janji..
saling menguatkan keyakinan satu sama lain ketika ujian yang bertubi-tubi menghampiri kita, karena sekarang baru saja dimulai, beribu ujian sejatinya sudah menunggu ketika kita sudah hidup bersama..
saling menjadikan pelabuhan terakhir untuk disinggahi, sebab kita tahu sulitnya mencari, menemukan, dan merasakan sakitnya ditinggal.


Saya harap jodohku adalah benar kamu,
Muhammad Zyan Zikrillah.
Cinta pertamaku di bangku Sekolah Menengah Atas,
dan InsyaAllah menjadi cinta terakhir ku.




Friday, September 25, 2015

#3 Pria dari Masa Lalu

September 25, 2015 0 Comments
Subhanallah.. sungguh luar biasa Kebesaran-Mu duhai Penguasa Alam Semesta.
Sungguh cepat sekali doa-doa ku Engkau kabulkan.
Secepat Kau melakukan segala cara untuk memisahkan,
Secepat itu pula Kau melakukan segala cara untuk mempertemukan kami kembali.
Terima kasih..
Hanya puji, syukur, dan segala nama baik-Mu ya Rabb yang terucap dari bibir ini.



Semoga ini adalah akhir penantian ku.
Semoga masa lalu ku ini akan menjadi masa sekarang dan masa akan datang,
masa dimana aku akan mengabdikan jiwa dan ragaku untuk imam dan anak-anakku kelak.
masa dimana kita akan menua bersama dan saling menyayangi hingga maut memisahkan.
 
Dear calon imamku,
bukan aku yang memilihmu, tapi Allah yang memilihmu untuk aku :)

Tuesday, September 22, 2015

#2 Pria dari Masa Lalu

September 22, 2015 0 Comments
Sejujurnya.. kami sudah tak dapat berpikir memakai logika,
sebuah logika manusia biasa, penuh ambisi dan emosi di dalamnya,
sebuah logika yang diciptakan Tuhan sebagai pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya.
Masa lalu kami yang telah menjadikan logika kami seperti beku, mati tak bisa berpikir kembali normal, yang menjadikan kami sulit untuk kembali percaya pada sebuah kata "cinta".
Sebuah luka yang pernah tergores, menganga, dan sekarang..sudah mulai menutup hati kami satu sama lain.



Hari demi hari, tanpa terasa sudah menjelang 4 bulan kami dekat selayaknya sahabat.
Ah.. sudah tak seperti sahabat lagi semenjak bulan September ini.
Rasa ini sungguh aneh, betapa mudahnya Tuhan membolak-balikkan hati manusia.
Tak ada status hingga hari ini, namun seperti kami saling mengetahui isi hati satu sama lain.
Apakah ini yang dinamakan berjodoh ya Allah?

Aku mohon bila memang ia jodohku, 
Jangan jauhkan kami lagi, selalu dekatkan kami. permudahlah jalan kami, dan ridhoi-lah setiap langkah kami. Serta tumbuhkanlah rasa sayang, cinta, dan kasih di masing-masing hati kami..
Bila dia memang bukan jodohku, 
segera jauhkanlah kami dan jaga hati kami untuk tetap berpikir ini hanyalah sebuah persahabatan, tidak lebih.
Amiin Ya Rabbal Alamin..

Wednesday, August 26, 2015

#1 Pria dari Masa Lalu

August 26, 2015 0 Comments
Ada seorang pria yang datang tanpa diduga, disaat yang tepat, ketika saya butuh seseorang untuk berbagi, karena pada kenyataannya teman terdekat wanita yang saya miliki tak bisa berada di sisi saya seperti yang mereka janjikan.


 Dia yang memiliki pengalaman pahit dan memiliki keinginan untuk menikah cepat hampir mirip dengan saya,
Dia yang sebenarnya sudah ada di kehidupan saya semenjak sekolah menengah atas,
Dia yang kembali datang begitu saja tanpa saya undang.
Kami berteman dekat, itu yang saya tahu.
Sampai masa badai kemarin datang, dia lah satu-satunya orang yang setia dengar tangis, cacian, makian, dan ketawa riang saya.
Kata dia, kita tidak akan bisa melupakan dia yang pernah hadir dalam hidup kita, bila nanti sudah tiba masanya saya ikhlas, semua sudah tidak pakai hati lagi, akan hanya menjadi sebuah kenangan indah untuk dikenang, bukan lagi untuk diratapi.
Kata dia, tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, semua sudah diatur oleh Allah.
Kata dia, akan ada jodoh kita yang mirip-mirip dengan apa yang sudah kita alami sampai saat ini,
Bila memang dia adalah jodoh kita, dia akan menerima kita apa adanya, tidak melihat masa lalu hanya menginginkan masa depan dengan kita.
Dahulu..kami terpisah karena status, dia sudah bersama orang terkasih kala itu.
Sekarang..kami mengemban status yang sama, dalam rangka perjalanan untuk mencari pendamping dan pasangan hidup.


Only God knows the future, and we really believe that..



Friday, August 21, 2015

Surat untuk hati

August 21, 2015 0 Comments
Dear a half piece of broken heart,

Kali ini saya berharap kamu untuk berhenti menyampaikan impuls padaku atau memaksa ku menyampaikan sinyal ke air mata agar ia turun menangisi sesuatu yang tidak kembali.
Untuk mengikhlaskan segala sesuatu yang telah Allah tetapkan di Lahuful Mahfudz,
Untuk lebih bersabar menanti separuh hati (-yang masih utuh) lain yang sudah Allah persiapkan ,

Tenanglah.. semua pasti ada obatnya.
Jangan takut bila kamu tidak akan terobati.
Ingatlah masih ada Allah, keluargamu, dan teman-teman yang peduli dengan keberadaanmu.

Sudah waktunya kamu melepaskan beban yang seharusnya kamu lepaskan dari dulu.
Sudah waktunya darah pada luka menganga itu mulai membeku, membentuk jaringan-jaringan baru, hingga membaik dan siap untuk menerima 1/2 hati yang baru.
Sudah waktunya kamu untuk mendekatkan diri pada Allah, Sang Pemilik Semesta.


Semesta yang mempersatukan hatimu dan hatinya, maka semesta pula-lah yang memisahkan kamu dan hatinya, karena itu janganlah kau lupakan semesta.
Bila suatu saat nanti tiba jodohmu, maka dengan mudahnya semesta akan mendukung langkahmu, niatan baikmu, untuk mengabdi menjadi seorang istri solehah pada suami yang soleh.
Bila suatu saat nanti tiba jodohmu, bukan hanya kamu yang bergetar, aku pun akan bergetar, kita akan berjalan beriringan, aku janji. karena sesungguhnya cinta itu adalah rasionalitas sempurna.

with love,
-Mind