Follow Us @soratemplates

Thursday, February 16, 2017

Ikhtiar Hamil (#Part 1)

February 16, 2017 0 Comments
Memiliki anak adalah prioritas utama kami saat ini, karena dalam hitungan hari sebentar lagi kita sudah 1 tahun menikah.
Setelah 1 bulan telat, dan testpack negatif terus, akhirnya saya memberanikan diri untuk USG kembali. Sebenarnya saya takut selalu berharap ketika telat mens atau USG, saya takut semua kemungkinan yang ada, saya takut yang saya takutkan terjadi. Kami memilih untuk ke dr. Ita Herawati S.P.Og di daerah Pangkalan Jati, dekat rumah.

  • USG pertama masih tidak kelihatan, hanya ada gumpalan darah, yang bisa menunjukkan mau mens atau mau hamil. Untuk itu dr. ita meminta kami balik 2 minggu lagi, dengan asam folat tetap diminum tapi vit. E di stop.
  • USG kedua (setelah 2 minggu) dr. ita kaget karena hasil testpack masihs aja negatif dan masih tak terlihat apa2. Oleh karena itu saya diberikan resep 2 obat, satu untuk obat hormon, satu lagi diminum ketika sedang mens.

Namun saya takut obat itu meluruhkan *misalnya sudah ada janin* di perut saya ini, saya harus cari 2nd opinion, selain di praktik dr.ita sepertinya tidak ada USG Transvaginal, akhirnya kami memutuskan untuk periksa total saja sekalian di RS JIH Kramat Jati.
Kami memutuskan ke JIH karena kakak ipar saya pernah konsultasi & melahirkan disitu, selain itu kakak nya kakak ipar saya juga pernah program hamil disana, ditangani oleh dr. Prita Kusumaningsih S.P.Og.

--------

#Konsultasi Pertama (dr. Prita Kusumaningsih S.P.Og.)
Setelah administrasi, saya diperiksa bidan, menanyakan keluhan dan sekalian meng-iya-kan untuk program hamil bila memang ternyata tidak ada janin di perut saya ketika telah pemeriksaan lengkap.
Karena kesana tidak ada rencana, jadilah saya dapat antrian terakhir, nomer 9 untuk praktik dr.Prita, beliau praktik dari jam 09.00 - 12.00 am. Ternyata hari itu dr. Prita  datang agak telat, sehingga ketika makan siang antrian pasien masih ada. Tiba-lah giliran kami, ketika ditanya keluhannya apa, haid terakhir kapan, dll akhirnya langsung dilakukan pemeriksaan mengingat saya sudah lama tidak mens.

  1. Pemeriksaan pap-smear, untuk mengetahui ada kanker serviks atau tidak
  2. USG Transvaginal, untuk melihat kondisi di dalam rahim. Nah dari pemeriksaan inilah terlihat ovarium-ovarium saya kecil dan tidak matang atau bisa dibilang polikistik, istilah kerennya PCOS.
Dengan kondisi rahim saya retrofleksi, alias kebalik dari rahim biasanya, dimana ketika terjadi penetrasi saya akan kesakitan dan setelah bercampur dengan suami, sperma nya akan tumpah-tumpah. Semuanya sebenarnya sesuai dugaan saya selama ini, karena saya sudah sering baca di forum-forum ibu hamil tentang telat mens dsb nya, jadi tidak terlalu kaget .
Setelah itu saya disuruh diet setidaknya turun 4 kg atau kalau bisa seperti sebelum nikah, karena setelah nikah bobot saya naik 7 kg =.=
Dokter Prita juga memberikan antibiotik dan vit E , serta melakukan tes selanjutnya :
1. Tes Laboratorium untuk saya & suami
2. Tes Uji Sperma untuk suami
3. Kembali ke dia dengan bawa semua hasil tes & ketika mens (sepertinya saya tau akan di tes apalagi haha >.< )
Sepulangnya dari RS, saya langsung mencari-cari artikel banyak tentang PCOS. Meskipun dokter belum menerangkan saya ini menderita PCOS, namun saya ambil kesimpulan sendiri saja lah haha *pasien sok tau*. Lebih baik berhati-hati dari sekarang kan? Biar ga shock hehehe

Suami pun langsung mem-program olahraga bareng biar saya kurus-an, dengan cara jalan jauh setiap hari kerja, setelah magrib.

Selain itu saya berniat untuk diet seperti di masa-masa saya mau nikah (bukan saat mau nikah sm suami ya haha, kalau sama dia mah ga bisa diet =.= )

So, this is our journey to begin our fighting... semangat (^^)9



Monday, January 16, 2017

Hello January 2017

January 16, 2017 0 Comments
Hello January, kita berjumpa lagi !
Bulan ini bulan favourite kita berdua, selain bulan February.
Sudah kali kedua kami merasakan berulang tahun bersama.
Kami terpaut 1 tahun 3 hari, lucu sekali memang siapa yasng menyangka adalah dia sebagai jodoh saya.
Di umur kami yang semakin menua, kami meminta hanya ingin :
diberikan keberkahan, keselamatan di dunia dan akhirat, kemudahan untuk membangun pernikahan yang sakinah, ma waddah, dan warohmah.
diberikan keturunan yg soleh dan solehah (ini akan menjadi kado terindah untuk kami bila memang nanti hasil testpack positif)
dan terutama menjadi pribadi lebih baik lagi yang bisa menjalankan tanggung jawa/tugas masing-masing, sebagai manusia dan hamba Allah.
amiin :)

Atas segala yang telah dilalui dan tercapai, kami hanya bisa mengucapkan beribu syukur Alhamdulillah atas segala anugerahMu ya Allah.. ^^


Tuesday, December 20, 2016

#1 Surat Untuk Anakku

December 20, 2016 0 Comments
Dear Calon Anakku,

Saat surat ini ditulis, kami sedang giat-giatnya berusaha untuk kehadiranmu.
Kami yakin kehadiranmu sudah digariskan Allah, sudah tertulis rapih di Lahuful Mahfudz-Nya,
Kami hanya bisa berusaha/berikhtiar, berdoa, dan bertawakkal untuk itu.
Mulai dari bulan November kemarin, banyak cara yang sedang kami jalani :
  1. Minum madu penyubur 
  2. Minum jus wortel+tomat setiap pagi
  3. Untuk Ummi, gak pakai celana lagi, terutama celana jeans. Ummi mulai pakai rok ke kantor, pakai dress untuk jalan2, Ummi mulai pelan2 berubah jadi istri solehah, yang mulai semakin menutup aurat pelan-pelan dan pasti ^^
  4. Untuk Ummi, Abah mu ini setiap hari harus rela macet-macetan karena kami sekarang setiap hari pakai mobil. Kalau hanya jarak dekat seperti ke pasar atau beli apa, kami baru pakai motor.
  5. Untuk Abah, dia minum obat penguat juga, agar kualitas sperma nya lebih bagus.
  6. Untuk Ummi, minum vit E (Dalfarol) dan asam folat (Folavit)

Insya Allah ya nak, sebentar lagi kita berjumpa. Kamu jangan terus-terusan ngumpet ya hihi.
Kamu yang kuat di perut Ummi, kami berdua yakin pasti kamu kuat. :)
Ummi Abah sudah punya banyak rencana untuk masa depanmu mu kelak,
Kami ingin kamu mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari Ummi dan Abah, tidak ada waktu yang akan kami sia-sia kan untuk kamu, Insya Allah... kita semua akan berusaha untuk selalu jadi pribadi yang lebih baik lagi. Amiin...

Monday, November 7, 2016

Suara Tawa Anak

November 07, 2016 0 Comments
Saya : liat deh yang, lucu yaa
*ketika ada Bapak membawa anak bayi nya dengan gendongan yang berbentuk kasur, atau mungkin itu memang kasur berjalan :p*
Dia : hihi lucu ya, nanti aku juga kaya gitu
Saya : iya lah pasti, harus. Eh ternyata itu ada anak pertama nya toh, lucu yaa rambutnya..
Dia : hmm jadi maunya cewe...
Saya : haha iya lah, trus iting rambutnya :p
Dia : wuuu ga bisa, liat aja nanti.
*Si anak cewe itu berumur sekitar 2 tahun, ketawa-ketawa cekikan sambil mainin adiknya*
Dia : si kakaknya ketawa nya girang banget haha
Saya : *sambil nengok*. hahaha iya lucu yaa, cekikikan.
Dia : kapan ya kita bisa denger suara kaya gitu di rumah, di rumah kita...
Saya : uuu... *pegang tangan* Insya Allah secepatnya yaa.
Dia : iya, amin.

Duh kak, andaikan aku bisa semudah itu hamil, seperti wanita lain yang langsung hamil gitu aja tanpa pakai macam-macam cara, aku pun sangat mau huhu :(
Semoga impian kamu kelak terwujud ya, jangan lupa berdoa :")

Bersama Selamanya

November 07, 2016 0 Comments
Dahulu cita-cita sederhana saya...,
Kelak suami saya adalah orang yang sangat amat saya cintai,
Lelaki yang telah menemani saya tumbuh dan berkembang,
Lelaki yang berada saat jatuh bangun saya, yang telah bersama bertahun-tahun...

Tapi ternyata cita-cita saya tsb tidak disetujui oleh Allah.
Dia menegur saya untuk tidak terus bersama dengan lelaki yang bukan jodoh saya.
Lalu dia datangkan lelaki dari masa lalu saya,

Kemudian saya sadar, bahwa yang terbaik buat kita belum tentu yang terrbaik buat Allah.
Yang kita inginkan memang belum tentu terwujud, ada 3 pilihan jawaban dari Tuhan : Ya, Tidak, atau Belum saatnya.

Mungkin memang saat itu saya belum diijinkan menikah di bulan itu, di tahun itu.
Hanya jeda 2 bulan dari tanggal pernikahan awal, saya akhirnya menikah sama si Kakak, Alhamdulillah wa syukurilah ^^

Fasa dimana saya sadar bahwa rencana Allah sungguhlah baik, disaat itu pula cita-cita saya berubah.
Biarlah waktu saya sudah terbuang 4 tahun 7 bulan kemarin dengan pria yang ternyata jodohnya orang lain, bukan saya.
Biarlah waktu tsb menjadi saksi dan pelajaran bawa saya bisa sebegitu berjuangnya untuk orang lain, meskipun orang itu ternyata tidak seberjuang saya.


Yang terpenting, di sisa umur saya nanti...
Semoga dia lah lelaki pertama dan terakhir yang menikah dengan saya, yang menyatakan cinta nya dengan janji suci di hadapan kedua orang tua, para malaikat, dan Allah tentunya.
Semoga dia lah jodoh saya di dunia dan di akhirat,
Semoga dia bisa merasakan menjadi Abah untuk anak-anak kami, 

Amin ya Rabbal Alamin :)


Friday, October 28, 2016

Didengar dan Dimengerti

October 28, 2016 0 Comments
Hari ini guntur bergelegar dengan hujan yang tidak terlalu deras, menemani saya di tengah-tengah ruangan kerja, namun tetap merasa sendiri.
Saya benci suasana ini, ketika hati sudah kembali memberikan sinyal nya.
Sinyal pertanda "sudah cukup" derita yang dirasakan, semacam lampu kuning pertanda "hati-hati"

 
Apa rasanya bila selalu mencoba mengerti orang lain, namun orang itu tidak mau mengerti kita?
Semacam karma yang kini saya rasakan, semacam Tuhan ingin menukar posisi saya yang selama ini terlalu egois padanya (mantan).
Mungkin memang rasanya sesakit ini, saya baru merasakannya.
Mungkin memang harus begini, biar saya belajar.
Belajar untuk selalu mengalah, dalam arti bukan kalah.
Belajar untuk mendengarkan, dalam arti bukan selama ini selalu yang berbicara.
Belajar untuk sabar, ilmu terberat yang sampai saat ini susah saya lakukan.

Sejak menikah saya mencoba untuk berubah 180 derajat.
Mementingkan suami terlebih dahulu, mendadani nya, sebab ketika suami keluar rumah, image yang dibangun adalah image istrinya, apakah istrinya merawat suaminya atau tidak.
Mementingkan kepentingan berdua diatas kepentingan sendiri, hingga setengah gaji pun tak saya rasakan sama sekali.

Saya ini memang masih banyak kurang nya, iya saya tahu.
Saya masih sulit untuk bangun pagi, bebersih rumah, mengatur waktu antara kerja dan mengurus rumah tangga. Tapi saat saya memiliki tenaga dan berada di rumah, saya lakukan itu dengan semenagat, biar suami saya pulang kerja merasa senang dan lingkungannya telah bersih.
Saya masih sulit untuk sholat tepat waktu dan merutinkan ibadah sunah seperti jaman saya berikhtiar menanti jodoh setahun yang lalu.

Saya cuma ingin didengar kok, saya cuma ingin dimengerti, layaknya istri yang dipenuhi kebutuhannya dan tidak pusing sendiri untuk mencapai impian bersama.


Tuesday, August 16, 2016

Perihal Titipan Allah : ANAK

August 16, 2016 0 Comments
Tiada henti-hentinya orang lain bertanya pada diri kita,
Saat jaman sekolah,
"kapan dapat peringkat 1 nya? atau kapan selesai sekolah nya? mau jadi apa nantinya?"
Saat kuliah,
"IP nya berapa semester ini? kapan selesai skripsi nya? kapan wisuda nya? berapa IPK nya?"
Saat kerja,
"kerja dimana? berapa gajinya? sudah berapa lama kerjanya?"
Saat belum menikah,
"kapan nikah? sudah umur segini loh"
Saat sudah menikah,
"kapan punya anak nya? kok belum punya anak? nunda ya?"

Ya ampun.. sungguh saya benci dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Setiap orang memang memiliki hak untuk bertanya, dan setiap orang yang ditanya pun memiliki hak untuk tidak ditanya dan untuk tidak menjawab.



Bulan ini hampir 7 bulan kami menikah, dan setiap orang yang bertemu, terutama saudara karena jarang bertemu, pasti bertanya pertanyaan nyelekit itu.

Siapa yang mau nunda?
Siapa yang tidak mau diberikan titipan yang membawa keberkahan dari Allah?
Adakah yang ingin punya anak lama?

Kalian sesungguhnya tidak tahu pergolakaan batin saya. Ya, saya seperti objek yang terpojokkan setiap kali orang bertanya.
Karena saya ini istri yang bekerja
Karena menstruasi saya siklusnya masih berantakan
Karena rahim saya katanya dokter jauh di belakang
Karena saya bertubuh besar alias gemuk
Karena saya terlihat lemah dan mudah sakit ketika load kerja sedang banyak-banyak nya

Perihal anak, itu adalah hak prerogatif dari Allah. Anak adalah titipan yang Allah kasih kepada mereka calon orangtua yang Dia telah pilih. Memiliki anak adalah cita-cita kami saat ini. Saya dan suami selalu berdoa di setiap sujud terakhir kami, untuk diberikan keturunan yang soleh dan solehah. Kami pun masih berusaha, namun belum max (sepertinya). Menurut saya pribadi usaha ini belum max, mengingat duit yang pas-pas-an untuk menabung dan biaya bulanan, usaha kami di bulan Agustus ini terpaksa terhenti.
  • Kami mulai minum madu untuk menyuburkan kami berdua, namun diluar dugaan hanya selang 1 minggu madu tsb sudah habis, dengan harga ratusan ribu tentunya. Oleh karena itu bulan depan nanti kami akan mem-budget untuk beli madu lebih banyak. 
  • Saya pun sedang terapi pijat, sama orang berpengalaman, untuk merubah posisi rahim saya. Namanya Oma, tinggalnya di Depok dekat rumah sahabat kuliah saya. Semoga Allah melihat perjuangan kami jakarta-depok setiap minggu nya. Memang baru 2x saya dipijat, minggu ini terpaksa ditunda karena kami berniat untuk berlibur ke luar kota. Si Oma ini katanya pasien nya banyak sekali kalau weekdays, ada yang sudah 4 sampai 7 tahun nikah belum punya anak, dipijat Oma, dan Alhamdulillah dikaruniai anak. Pantangan makan dari Oma cuma sate atau lain-lain yang dibakar, sering-sering minum air wortel dan air rebusan kacang hijau.

Selanjutnya kami akan coba rutin minum madu, vitamin-vitamin, pijat, dan minum-minuman saran Oma. Jadi doakan kami berhasil ya, doakan kami biar lebih bisa usaha maksimal, biar nanti sisanya kami serahkan pada Allah Yang Maha Penguasa :)