Follow Us @soratemplates

Monday, December 21, 2015

Back to December

December 21, 2015 0 Comments


Di bulan ini, setahun yang lalu, ada yang datang ke orangtua saya menyampaikan niat mulia untuk meminang saya menjadi yang terakhir baginya. Namun ternyata itu hanya janji palsu yang diselimuti nafsu belaka, bukan niatan Lillahita’ala untuk beribadah pada-Nya.  Maka janji itu pun hilang begitu saja bersama dengan kepergiannya.

Di bulan ini, pada tahun ini, ada yang datang kembali, bersama keluarga besar nya bertemu dengan keluarga besar saya. Untuk membuka tali silaturahmi sekaligus melamar saya.
Sungguh perjalanan 1 tahun yang tiada duanya, penuh perjuangan dan air mata.
Sungguh hari esok tidak akan ada yang tahu selain Dia Sang Maha Pemilik Waktu,
Sungguh nyata janji-Nya, bila memang bukan jodoh, maka Dia akan  memiliki seribu macam cara untuk memisahkan.
Saya pernah berjuang sangat amat keras untuk sebuah cinta, namun apa yang saya dapatkan? Hanya penyesalan-penyesalan di ujung sebuah cerita cinta yang sebenarnya orang lain sudah menduga bagaimana akhirnya.
Saya pernah berjuang sangat amat keras merubah orang yang pernah saya cinta menjadi lebih baik , namun apa yang saya dapatkan? Hanya sebuah pemberontakan yang cerita akhirnya sungguh saya tidak pernah bayangkan.
Saya pernah berusaha menerima pasangan saya di masa lalu dengan segala kekurangannya, namun apa yang saya dapatkan? Hanya sebuah pengkhianatan karena melihat wanita lain yang dianggap lebih sempurna dan lebih sesuai dengan yang diharapkan.
Mungkin memang benar, yang namanya jodoh adalah cerminan diri kita. Kalaupun berbeda 180 derajat, tapi memang sudah ditakdirkan berjodoh, apa mau dikata.
Bukan mau menakuti, saya hanya berbagi cerita agar kalian belajar dari pengalaman saya.
Segala hal tidaklah bisa dipaksakan seperti maunya kita, mau sekuat apa pun berusaha namun memang ternyata tidak berjodoh, hal yang mustahil pun menjadi sangat logis terjadi.
Tidak ada hal yang kebetulan di semesta ini melainkan ada sebab dan akibatnya. 
Tuhan dengan sengaja mengirimkan kita orang yang salah sebelum dipertemukan dengan yang orang yang benar (red : orang yang benar-benar jodoh kita), agar kita belajar dari sebuah kegagalan, belajar untuk menjadi  pribadi yang lebih baik demi mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya.

Doa yang sama terus dipanjatkan setiap harinya :

Semoga lelaki yang sudah meminang saya ini adalah lelaki terbaik  yang telah Engkau tetapkan dari mulai hamba dilahirkan ke dunia,
Semoga lelaki ini kelak akan membimbing saya menuju jannah Nya,
Semoga lelaki ini akan menjadi imam saya baik di dunia dan di akhirat nanti.
Amiin Ya Rabbal Alamin :”)

Monday, December 7, 2015

Engagement Day (5 Desember 2015)

December 07, 2015 0 Comments
"Bismillahirahmanirrahim.. InsyaAllah saya siap dan saya terima lamaran dari Muhammad Zyan Zikrillah.."

Akhirnya tiba juga hari yang kami nanti-nanti,
Hari dimana kedua keluarga besar kami bertemu untuk pertama kalinya,
Hari dimana saya dipinang secara sah, bukanlah hanya kata-kata semu belaka dari seorang cowok kepada kekasih hatinya.

Dalam Islam, peminangan disebut juga khitbah, dimana seorang laki-laki muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah meminang terlebih dahulu karena mungkin saja wanita tsb sedang dipinang oleh orang lain.
Dalam hal ini Islam melarang seorang laki-laki muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
" Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang membeli barang yang sedang ditawar (untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang seseorang meminang wanita yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu meninggalkannya atau mengizinkannya.”
Selain saya, papa juga menjawab pinangan dari keluarga zyan,
dengan singkat dan jelas tentunya (seperti papa biasanya).
Semoga memang dia-lah jodohku Ya Rabb..
Entah mengapa kedua keluarga kami cepat sekali akrabnya,
Mama-Abah Zyan, dan Mama-Papa saya, seperti keluarga yang sebelumnya pernah bertemu atau sudah kenal lama.
Puji syukur kepadaMu tak dapat terhitungkan lagi rasanya,
Sungguh indah rencana-Mu pada kami


 

Dari kecil, saya ingin sekali merasakan punya nenek dan kakek, sekarang saya punya 2 nenek, nenek dari abah dan dari mama, Alhamdulillah.. :)
Nenek abah dan mama dua-duanya rela datang dari Banjarmasin demi melihat lamaran cucu tercinta mereka, dan mamanya zyan sengaja buat sendiri kue hantaran lamaran untuk saya.
Ah nek, ma.. kalian sungguh baik sekali, it was so touching me :") 

Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Cha?


Dear Ka,
Mulai sekarang, kamu adalah tunangan aku, begitu juga sebaliknya.
Tolong ingatkan aku ketika aku salah, tegur aku dengan baik-baik, bimbing aku menjadi lebih baik, dan selalu jujur padaku apa saja yang kamu rasakan, tidak ada yang ditutupi.
Demi tujuan kita bersama, demi keluarga kecil kita nantinya.
InsyaAllah aku siap menemani kamu, baik susah maupun senang,
Seperti kata kamu, mulai hari ini sudah tidak ada lagi aku-kamu, tapi sudah menjadi KITA.

with love,
Chacha



Thursday, November 19, 2015

Uang Belanja vs Nafkah

November 19, 2015 0 Comments
Di tengah ke-absurd-an pikiran saya ini, tiba-tiba saya berpikir untuk beberapa bulan ke depan ketika sudah mulai berumah tangga. Perihal uang yang diberikan oleh suami. Sebelumnya saya berpikir,
Apakah uang/nafkah dari suami pada istri hanya untuk keperluan rumah tangga saja dan tidak boleh untuk kepentingan pribadi?
Maka saya mendapatkan apa yang saya pertanyakan pada sebuah artikel, berikut ini intisarinya :

Apakah Anda sudah tahu perbedaan uang belanja dan uang nafkah? mungkin banyak dari kaum wanita yang belum  mengerti akan kedua elemen tersebut. Nafkah istri berarti suami memberikan sebagian hartanya kepada istri untuk dikelola dan digunakan untuk kepentingan pribadi istrinya, sedangkan belanja istri adalah memberikan harta (uang) untuk kebutuhan hidup suami, istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya.
Uang belanja merupakan kewajiban seorang suami sebagai kepala keluarga bagaimana bisa menyejahterakan dan mencukupi kebutuhan hidup istri dan ank-anaknya sedangkan uang nafkah merupakan kewajiban seorang suami untuk menjaga kemuliaan dan membahagiakan wanita yang kini menjadi istrinya. Uang nafkah merupakan hak yang harus diterima sang istri dan istri punya hak penuh dalam mengelola dan menggunakan untuk kepentingan pribadinya. Sehingga sang istri dapat memenuhi kebutuhan yang apa dia inginkan tanpa mengemis kepada suaminya apalagi harus bekerja diluar rumah. Jika istri berkerja juga, kita harus meberikan uang dan nafkah juga walaupun jumlahnya agak sedikit karena keduanya merupakan hak istri dan kewajiban sang suami. Jika sekarang masih ada suami hanya memberikan uang belanja maka harus segeralah lengkapi kewajiban Anda melengkapi kebutuhan istri Anda dengan uang nafkah. Kerena dalam uang nafkah tersebut merupakan suatu kemulian bagi istri dan memang sudah kewajiban dari suami.

(source : http://www.muslimahcorner.com/2015/03/jangan-salah-ini-bedanya-uang-belanja-dan-uang-nafkah/)



Thursday, November 12, 2015

Nasihat Pernikahan (H-22 hari lamaran)

November 12, 2015 0 Comments
1. Ketika akan Menikah
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. Ketika Melamar
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis.

3. Ketika Akad Nikah
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah.

Semuanya itu murni saya copas dari sini.
Menikah atau keinginan untuk menikah bukanlah perkara yang patut dipermainkan, bukan hanya hati dua insan, tapi dua keluarga yang kau pertaruhkan hatinya.
Maka janganlah kau permainkan perihal 'pernikahan', karena sesungguhnya menikah adalah ibadah dan penyempurna ibadah,
Ketika salah satu dari kalian menikah maka syetannya akan berteriak dan berkata : Celaka… anak Adam telah menjaga 2/3 agamanya. ( HR Abu Ya’la dan Ad dailamy )
maka janganlah kau pernah permainkan hal tsb bila memang benar niat kamu adalah untuk ibadah bukanlah mengikuti nafsu semata.

Sampai saat ini, H-22 hari sebelum saya dilamar resmi.
Fase yang hampir sama dengan mantan saya yang dahulu, tapi Allah memutuskan ikatan kami bahkan H-30 hari sebelum saya dilamar resmi olehnya.
Takut? iya pasti itu ada, tapi saya pasrahkan semuanya pada Dzat Yang Maha Kuasa dan tak ada tandingannya di dunia dan akhirat.

Doa di setiap sujud terakhir sholat saya saat ini :

semoga memang dia adalah jodoh yang telah Kau pilihkan untuk saya, yang sudah kau siapkan untuk saya semenjak dilahirkan di muka bumi ini.
mudahkanlah niat kami untuk menikah,
berikanlah kami kemampuan untuk saling mengerti satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing, dan semakin dimantab-kan hati kami.


Tuesday, November 10, 2015

Hak Suami dan Istri

November 10, 2015 0 Comments
Hak Bersama Suami Istri
  • Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. (Ar-Rum: 21)
  • Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya. (An-Nisa’: 19 – Al-Hujuraat: 10)
  • Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (An-Nisa’: 19)
  • Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (Muttafaqun Alaih)
sumber : Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Islam

Pada dasarnya hak itu diterima dan dituntut bila kita sudah melakukan kewajiban-kewajiban kita.
Selain nantinya kita akan membina sebuah rumah tangga, namun jangan lupa juga dengan Ibu dan Ayah kita,
saya mendapatkan sebuah gambar yang merupakan rangkuman dari kewajiban-kewajiban kita-seperti yang sudah saya post sebelumnya.
 

Subhanallah..terkadang saya merasa masih belum siap untuk nikah, apalagi badai besar kemarin yang sungguh mengetuk hati nurani saya untuk meluruskan niat dan lebih memperbaiki diri.
Semoga kita bisa ya saling memperbaiki diri, membentuk sebuah keluarga kecil yang sakinah, ma waddah, dan warohmah. (amin)
Entah mengapa saya begitu yakin menghadapi dunia baru nanti sama kamu :)
Semoga bersatunya saya, kamu menjadi KITA bisa membangun sebuah rumah tangga yang selalu diliputi kebahagiaan.

Kebahagiaan hakiki yang terukur tidak dari sebuah harta, tapi kualitas masing-masing individu dan keluarga tsb,
Kebahagiaan yang tak pernah luntur seiring berjalannya waktu, mulai dari usia kita sekarang (20-an tahun) hingga nanti maut menjemput salah satu diantara kita,
Kebahagiaan dalam menghadapi segala cobaan dari Allah SWT. karena sejatinya manusia tidak akan liput dari cobaan,
Kebahagiaan di dunia dan akhirat (terutama) tentunya.


Kewajiban Istri

November 10, 2015 0 Comments
Adab Isteri Kepada Suami
  • Hendaknya istri menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)
  • Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. (Al-Baqarah: 228)
  • Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)
  • Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah:
  1. Menyerahkan dirinya,
  2. Mentaati suami,
  3. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya,
  4. Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami
  5. Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)
  • Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)
  • Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)
  • Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)
  • Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, TIrmidzi)
  • Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)
  • Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)
  • Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami(Thabrani)
  • Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)
  • Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) Banyak anak (2) Sedikit harta (3) Tetangga yang buruk (4) lstri yang berkhianat. (Hasan Al-Bashri)
  • Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)
  • Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya. (An-Nur: 30-31)
source : Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Islam

Kewajiban Suami (Part 2)

November 10, 2015 0 Comments

Adab Suami Kepada Istri :
  • Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah: 24)
  • Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)
  • Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
  • Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)
  • Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) … ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.
  • Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)
  • Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)
  • Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)
  • Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)
  • Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)
  • Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)
  • Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).
  • Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (AI-Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)
  • Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)
  • Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (An-Nisa’: 3)
  • Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasa’i)
  • Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. (AIGhazali)
  • Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya. (AI-Baqarah: 40)
source : Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Islam

Kewajiban Suami (Part 1)

November 10, 2015 0 Comments
Entah kenapa, sekarang saya lagi ingin menggali mengenai hak dan kewajiban suami dan istri.
Ingin menggali ilmu pengetahuan mengenai ber-rumahtangga, agar nantinya tidak salah dalam praktiknya.
Untuk suami, seperti yang kita tahu memiliki kewajiban untuk memberi nafkah lahir dan batin kepada isterinya, bahkan ada yang mengatakan sampai pada level menyuapi makanan ke mulut istri.

Seperti dari sumber yang saya dapatkan berikut ini :

Disangka Tugas Istri, Sebenarnya Hal Berikut Ini adalah Kewajiban Suami

Hal-hal yang lazim dikatakan sebagai tugas keseharian istri, dalam Islam sesungguhnya itu adalah kewajiban suami untuk memenuhinya. Semisal berbelanja di pasar, menyediakan makanan, mencuci, berberes rumah, dll.Bukan berarti istri tidak boleh melakukan, akan tetapi hal tersebut bukanlah kewajiban istri, dengan demikian.Suami semestinya jauh lebih menyayangi istri yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya menjadi kewajiban suami tersebut.
Pendapat 5 Mazhab Fiqih tentang hal ini:

1. Mazhab al-Hanafi
Al-Imam Al-Kasani dalam kitab Al-Badai’ menyebutkan : Seandainya suami pulang bawa bahan pangan yang masih harus dimasak dan diolah, lalu istrinya enggan untuk memasak dan mengolahnya, maka istri tidak boleh dipaksa. Suaminya diperintahkan untuk pulang membaca makanan yang siap santap.
Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya seorang istri berkata,”Saya tidak mau masak dan membuat roti”, maka istri itu tidak boleh dipaksa untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan pembantu untuk memasak makanan.
2. Mazhab Maliki
Di dalam kitab Asy-syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, ada disebutkan : wajib atas suami berkhidmat (melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.
3. Mazhab As-Syafi’i
Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, ada disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.
4. Mazhab Hanabilah
Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum kuda atau memanen tanamannya.
5. Mazhab Az-Zhahiri
Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.
Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur. 

Ternyata 4 mazhab besar plus satu mazhab lagi yaitu mazhab Dzahihiri semua sepakat mengatakan bahwa para istri pada hakikatnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya.
Kalau saya sih lebih berpikir untuk saling toleransi saja, terlepas bagaimana hukumnya menurut Islam.
Bila istrinya sedang tidak sibuk, maka sebaiknya melayani suaminya.
Bila istrinya sedang sibuk melakukan kewajiban (yang dianggap kewajiban oleh mayoritas masyarakat), maka sebaiknya suami mencoba mengerti, lebih bagus lagi membantu tugas sang istri.
Membangun sebuah rumah tangga itu alangkah baiknya bila berdua, bukan sendiri.
Sama-sama membangun fondasi yang kuat dengan bermodal cinta dan percaya,
mulai meletakkan bata satu demi satu, hingga nantinya terbentuk sebuah rumah yang utuh.
Butuh kerjasama yang baik antara suami dan istri

Bismillah yaa kak :)

Friday, November 6, 2015

Welcome November !

November 06, 2015 0 Comments

Selamat datang November !
Bulan bersejarah di masa lalu kami berdua.
Namun untuk tahun ini, di bulan ini, hanya akan menjadi bulan bersejarah untuk aku dan dia.
Mulai bulan ini...
kita sudah mulai saling menyesuaikan satu sama lainnya, karena hakikatnya saat dua insan bersatu meskipun sudah kenal lama dan bersahabat, mereka akan menunjukkan pribadi mereka masing-masing. kalau kata sepupu, penyesuaian itu tidak akan ada habisnya, bahkan nanti saat berumah tangga, karena setiap orang akan berubah sehingga perlu di adjust terus.
hidup berpasangan itu bukan untuk maunya dimengerti, tapi saling mengerti.
jadi gak bisa bilang "gue tuh ya begini".
menikah itu bukan perkara siapa yang akan menjadi pemimpin, karena lelaki sudah dikodratkan menjadi seorang imam bagi keluarga nya, tinggal istrinya yang selalu sedia setiap saat di samping nya, ibarat suami itu pilot, maka istri itu co-pilot nya.

jadi, mari kita luruskan niat :)



Saturday, October 24, 2015

#4 Pria dari Masa Lalu

October 24, 2015 0 Comments
Pernah merasakan 'jatuh' cinta untuk kedua kalinya?
Itulah yang terjadi pada kami.
Secepat dipertemukan kembali, secepat itu juga rasa sayang tumbuh diantara kami.
Rasa yang semakin besar hari ke-hari-nya.
Hanya pengharapan yang bisa terucap dalam setiap doa, begitu pun orang-orang yang mengetahui cerita kita, mereka pun ikut meng-amini.
Semoga yang mulanya aku, kamu, dan sekarang menjadi KITA akan :

saling menyembuhkan luka yang kini sudah mengering, namun pasti akan tetap sakit bila dikelupas kembali..
saling menjaga hati satu sama lain saat ujian orang ketiga itu datang, karena kita sama-sama tahu kita bukanlah orang-orang yang gagal untuk menjaga hati atau membukakan pintu untuk orang lain..
saling mengingatkan bila salah satu merasa lelah atau jenuh, sebab hal tsb adalah manusiawi namun bukan jadi alasan untuk bermain-main dengan hati dan janji..
saling menguatkan keyakinan satu sama lain ketika ujian yang bertubi-tubi menghampiri kita, karena sekarang baru saja dimulai, beribu ujian sejatinya sudah menunggu ketika kita sudah hidup bersama..
saling menjadikan pelabuhan terakhir untuk disinggahi, sebab kita tahu sulitnya mencari, menemukan, dan merasakan sakitnya ditinggal.


Saya harap jodohku adalah benar kamu,
Muhammad Zyan Zikrillah.
Cinta pertamaku di bangku Sekolah Menengah Atas,
dan InsyaAllah menjadi cinta terakhir ku.




Friday, September 25, 2015

#3 Pria dari Masa Lalu

September 25, 2015 0 Comments
Subhanallah.. sungguh luar biasa Kebesaran-Mu duhai Penguasa Alam Semesta.
Sungguh cepat sekali doa-doa ku Engkau kabulkan.
Secepat Kau melakukan segala cara untuk memisahkan,
Secepat itu pula Kau melakukan segala cara untuk mempertemukan kami kembali.
Terima kasih..
Hanya puji, syukur, dan segala nama baik-Mu ya Rabb yang terucap dari bibir ini.



Semoga ini adalah akhir penantian ku.
Semoga masa lalu ku ini akan menjadi masa sekarang dan masa akan datang,
masa dimana aku akan mengabdikan jiwa dan ragaku untuk imam dan anak-anakku kelak.
masa dimana kita akan menua bersama dan saling menyayangi hingga maut memisahkan.
 
Dear calon imamku,
bukan aku yang memilihmu, tapi Allah yang memilihmu untuk aku :)

Tuesday, September 22, 2015

#2 Pria dari Masa Lalu

September 22, 2015 0 Comments
Sejujurnya.. kami sudah tak dapat berpikir memakai logika,
sebuah logika manusia biasa, penuh ambisi dan emosi di dalamnya,
sebuah logika yang diciptakan Tuhan sebagai pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya.
Masa lalu kami yang telah menjadikan logika kami seperti beku, mati tak bisa berpikir kembali normal, yang menjadikan kami sulit untuk kembali percaya pada sebuah kata "cinta".
Sebuah luka yang pernah tergores, menganga, dan sekarang..sudah mulai menutup hati kami satu sama lain.



Hari demi hari, tanpa terasa sudah menjelang 4 bulan kami dekat selayaknya sahabat.
Ah.. sudah tak seperti sahabat lagi semenjak bulan September ini.
Rasa ini sungguh aneh, betapa mudahnya Tuhan membolak-balikkan hati manusia.
Tak ada status hingga hari ini, namun seperti kami saling mengetahui isi hati satu sama lain.
Apakah ini yang dinamakan berjodoh ya Allah?

Aku mohon bila memang ia jodohku, 
Jangan jauhkan kami lagi, selalu dekatkan kami. permudahlah jalan kami, dan ridhoi-lah setiap langkah kami. Serta tumbuhkanlah rasa sayang, cinta, dan kasih di masing-masing hati kami..
Bila dia memang bukan jodohku, 
segera jauhkanlah kami dan jaga hati kami untuk tetap berpikir ini hanyalah sebuah persahabatan, tidak lebih.
Amiin Ya Rabbal Alamin..

Wednesday, August 26, 2015

#1 Pria dari Masa Lalu

August 26, 2015 0 Comments
Ada seorang pria yang datang tanpa diduga, disaat yang tepat, ketika saya butuh seseorang untuk berbagi, karena pada kenyataannya teman terdekat wanita yang saya miliki tak bisa berada di sisi saya seperti yang mereka janjikan.


 Dia yang memiliki pengalaman pahit dan memiliki keinginan untuk menikah cepat hampir mirip dengan saya,
Dia yang sebenarnya sudah ada di kehidupan saya semenjak sekolah menengah atas,
Dia yang kembali datang begitu saja tanpa saya undang.
Kami berteman dekat, itu yang saya tahu.
Sampai masa badai kemarin datang, dia lah satu-satunya orang yang setia dengar tangis, cacian, makian, dan ketawa riang saya.
Kata dia, kita tidak akan bisa melupakan dia yang pernah hadir dalam hidup kita, bila nanti sudah tiba masanya saya ikhlas, semua sudah tidak pakai hati lagi, akan hanya menjadi sebuah kenangan indah untuk dikenang, bukan lagi untuk diratapi.
Kata dia, tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, semua sudah diatur oleh Allah.
Kata dia, akan ada jodoh kita yang mirip-mirip dengan apa yang sudah kita alami sampai saat ini,
Bila memang dia adalah jodoh kita, dia akan menerima kita apa adanya, tidak melihat masa lalu hanya menginginkan masa depan dengan kita.
Dahulu..kami terpisah karena status, dia sudah bersama orang terkasih kala itu.
Sekarang..kami mengemban status yang sama, dalam rangka perjalanan untuk mencari pendamping dan pasangan hidup.


Only God knows the future, and we really believe that..



Friday, August 21, 2015

Surat untuk hati

August 21, 2015 0 Comments
Dear a half piece of broken heart,

Kali ini saya berharap kamu untuk berhenti menyampaikan impuls padaku atau memaksa ku menyampaikan sinyal ke air mata agar ia turun menangisi sesuatu yang tidak kembali.
Untuk mengikhlaskan segala sesuatu yang telah Allah tetapkan di Lahuful Mahfudz,
Untuk lebih bersabar menanti separuh hati (-yang masih utuh) lain yang sudah Allah persiapkan ,

Tenanglah.. semua pasti ada obatnya.
Jangan takut bila kamu tidak akan terobati.
Ingatlah masih ada Allah, keluargamu, dan teman-teman yang peduli dengan keberadaanmu.

Sudah waktunya kamu melepaskan beban yang seharusnya kamu lepaskan dari dulu.
Sudah waktunya darah pada luka menganga itu mulai membeku, membentuk jaringan-jaringan baru, hingga membaik dan siap untuk menerima 1/2 hati yang baru.
Sudah waktunya kamu untuk mendekatkan diri pada Allah, Sang Pemilik Semesta.


Semesta yang mempersatukan hatimu dan hatinya, maka semesta pula-lah yang memisahkan kamu dan hatinya, karena itu janganlah kau lupakan semesta.
Bila suatu saat nanti tiba jodohmu, maka dengan mudahnya semesta akan mendukung langkahmu, niatan baikmu, untuk mengabdi menjadi seorang istri solehah pada suami yang soleh.
Bila suatu saat nanti tiba jodohmu, bukan hanya kamu yang bergetar, aku pun akan bergetar, kita akan berjalan beriringan, aku janji. karena sesungguhnya cinta itu adalah rasionalitas sempurna.

with love,
-Mind








Saturday, July 25, 2015

Selamat Tinggal Separuh Jiwa, 4 Tahun 7 Bulan

July 25, 2015 0 Comments
Bermula dari awal puasa, kami mulai bercekcok pendapat.
Semakin hari, semakin banyak kejadian yang tak enak, memaksa untuk beradu pendapat, keras-kerasan, dan memang disini saya tak bisa memendam emosi saya seperti sebelum-sebelumnya.
Sampai akhirnya kami mulai break, tepat tanggal 1 Juli 2015.
Kemudian terjadi hal yang sangat aneh, sampai tanggal 2 Juli, tetap dia yang Allah tunjukkan.
Namun saat keesokan harinya, saya menjadi ragu dengan dirinya.
Allah sungguh Maha Besar, Maha Membola-balikkan hati hambaNya.
Yaa.. bukan dia yang Allah hadirkan di pikiran ini selesai sholat istikharoh.
Allah membuka semua aib yang selama ini ia tutupi dari saya.

Sejujurnya saya masih tidak mengerti alasan apa sebenarnya yang membuat dia marah, kesal, sedih, kecewa terhadap saya. Apa memang benar begitu? atau hanya dia ingin mundur dari semua ini?
Disaat persiapan pernikahan sudah 90% kami lakukan.
Tanggal 8 Juli, H-3 dia berulang tahun, kami putus. tidak jadi menikah.
Hancur diri ini, seperti kehilangan 1/2 jiwa saya.



Alhamdulillah Allah mengirim orang-orang yang sungguh menyayangi saya.
Mereka men-support saya, mengingatkan saya, menasihati, dan membimbing saya untuk tidak terus terpuruk. Untuk bangkit kembali, mulai berjalan, dan berlari kembali menantang kehidupan yang keras ini.

Terima kasih ya Allah.. atas nikmat syukur yang Kau berikan.
Mungkin ini yang terbaik, saya yakin akan ada rencana indah yang telah Engkau rancang untuk hambaMu ini.
Hamba ingin menjadi hambaMu yang lebih baik dari sebelumnya.
Izinkan hamba untuk memperbaiki diri, memantaskan diri untuk berharap mendapatkan calon imam yang lebih baik dari sebelumnya.
Amiin..